Wamenparekraf Ajak Pengusaha Arab Saudi Investasi di Sektor Parekraf Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak para pengusaha di Arab Saudi sebagai calon investor untuk menanamkan modal di Indonesia yang memiliki beragam potensi di berbagai bidang khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang prospektif.
Wamenparekraf Angela dalam sambutannya dalam acara Business Dinner yang berlangsung di KBRI Riyadh, Arab Saudi, Selasa (26/9/2023) mengatakan pascapandemi menjadi kesempatan yang tepat untuk membahas peluang investasi dan potensi kolaborasi. Khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Wamenparekraf Angela memaparkan kondisi terkini Indonesia yang mencatatkan lebih dari 734 juta perjalanan di tahun 2022, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan pada saat sebelum pandemi. Sementara permintaan perjalanan domestik pun cukup tinggi. Karenanya konektivitas dan infrastruktur di Indonesia kian ditingkatkan.
"Dengan konektivitas yang lebih baik di dalam negeri, terdapat banyak peluang bagi para pemangku kepentingan pariwisata. Misalnya, mereka dapat menciptakan pola perjalanan baru yang lebih menarik yang dapat meningkatkan lenght of stay dan spending of travelers," kata Wamenparekraf dalam siaran pers, Jumat (29/9/2023).
Hal yang sama juga berlaku untuk wisatawan mancanegara. Ada pertumbuhan positif yang mencapai hampir enam juta pada tahun 2022. Dan pada 2023, Wamenparektaf Angela optimistis Indonesia bisa mendapatkan setidaknya 10 juta-12 juta kedatangan wisman.
Target tersebut tidak terlepas dari berbagai event yang diselenggarakan di Indonesia seperti G20, KTT ASEAN, MotoGP, F1 Power Boat, ASEAN Games, hingga konser internasional seperti Coldplay dan lainnya.
"Event ini menciptakan eksposur yang besar bagi pariwisata Indonesia, khususnya di lima destinasi pariwisata super prioritas Indonesia, yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo. Yang menawarkan banyak peluang dan kemudahan berinvestasi, salah satunya melalui kawasan ekonomi khusus dengan insentif perpajakan," kata Angela.
Selain sektor pariwisata, sektor ekonomi kreatif pun menunjukkan grafik yang signifikan dengan nilai ekspor sebesar 26,94 miliar dolar AS di tahun 2022 dengan tiga kontributor terbesar yaitu fesyen, kuliner, dan kerajinan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
"Namun peluang di sektor ekonomi kreatif tidak berhenti sampai di sini karena pertumbuhan yang menjanjikan juga ada di sektor media dan konten seperti televisi, aplikasi, gim, musik, film, dan animasi, yang didorong oleh besarnya populasi generasi muda Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 50 persen generasi Z dan milenial. Dan mereka adalah generasi yang sangat produktif, sangat adaptif dan menguasai teknologi, dan mereka cukup konsumtif sehingga menjadi kombinasi yang sangat baik untuk investasi," ujar Wamenparekraf.
"Untuk itu, saya menyambut Anda semua untuk datang ke Indonesia dan melihat sendiri peluang investasi di negara kami. Karena kata pepatah staying is believing," ujarnya.
Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Riyadh, Dr. Abdul Aziz Ahmad; dan Wakil Kepala Perwakilan RI di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, Sugiri Suparwan. Hadir mendampingi, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani.
Wamenparekraf Angela dalam sambutannya dalam acara Business Dinner yang berlangsung di KBRI Riyadh, Arab Saudi, Selasa (26/9/2023) mengatakan pascapandemi menjadi kesempatan yang tepat untuk membahas peluang investasi dan potensi kolaborasi. Khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Wamenparekraf Angela memaparkan kondisi terkini Indonesia yang mencatatkan lebih dari 734 juta perjalanan di tahun 2022, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan pada saat sebelum pandemi. Sementara permintaan perjalanan domestik pun cukup tinggi. Karenanya konektivitas dan infrastruktur di Indonesia kian ditingkatkan.
"Dengan konektivitas yang lebih baik di dalam negeri, terdapat banyak peluang bagi para pemangku kepentingan pariwisata. Misalnya, mereka dapat menciptakan pola perjalanan baru yang lebih menarik yang dapat meningkatkan lenght of stay dan spending of travelers," kata Wamenparekraf dalam siaran pers, Jumat (29/9/2023).
Hal yang sama juga berlaku untuk wisatawan mancanegara. Ada pertumbuhan positif yang mencapai hampir enam juta pada tahun 2022. Dan pada 2023, Wamenparektaf Angela optimistis Indonesia bisa mendapatkan setidaknya 10 juta-12 juta kedatangan wisman.
Target tersebut tidak terlepas dari berbagai event yang diselenggarakan di Indonesia seperti G20, KTT ASEAN, MotoGP, F1 Power Boat, ASEAN Games, hingga konser internasional seperti Coldplay dan lainnya.
"Event ini menciptakan eksposur yang besar bagi pariwisata Indonesia, khususnya di lima destinasi pariwisata super prioritas Indonesia, yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo. Yang menawarkan banyak peluang dan kemudahan berinvestasi, salah satunya melalui kawasan ekonomi khusus dengan insentif perpajakan," kata Angela.
Selain sektor pariwisata, sektor ekonomi kreatif pun menunjukkan grafik yang signifikan dengan nilai ekspor sebesar 26,94 miliar dolar AS di tahun 2022 dengan tiga kontributor terbesar yaitu fesyen, kuliner, dan kerajinan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
"Namun peluang di sektor ekonomi kreatif tidak berhenti sampai di sini karena pertumbuhan yang menjanjikan juga ada di sektor media dan konten seperti televisi, aplikasi, gim, musik, film, dan animasi, yang didorong oleh besarnya populasi generasi muda Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 50 persen generasi Z dan milenial. Dan mereka adalah generasi yang sangat produktif, sangat adaptif dan menguasai teknologi, dan mereka cukup konsumtif sehingga menjadi kombinasi yang sangat baik untuk investasi," ujar Wamenparekraf.
"Untuk itu, saya menyambut Anda semua untuk datang ke Indonesia dan melihat sendiri peluang investasi di negara kami. Karena kata pepatah staying is believing," ujarnya.
Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Riyadh, Dr. Abdul Aziz Ahmad; dan Wakil Kepala Perwakilan RI di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, Sugiri Suparwan. Hadir mendampingi, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani.
(nng)