Mentan SYL Hilang, Jokowi Tunjuk Wamentan Gantikan Tugas Jadi Menteri Pertanian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengaku telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi tugas-tugas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( Mentan SYL ) yang saat ini hilang tidak diketahui keberadannya setelah disebut menjadi tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Harvick menjelaskan tugas itu diberikan dalam rangka melanjutkan fungsi organisasi Kementerian Pertanian yang tidak boleh putus untuk memberikan layanan kepada masyarakat.
"Tentu secara organisasi pak Presiden mengarahkan kita agar tupoksi tetap berjalan sesuai tugas masing-masing, utamanya karena ini menyangkut teknis, ada 5 Direktorat Jendral dan lainnya, tidak boleh berhenti dan teris berjalan melayani masyarakat," ujar Harvick di Istana Negara, Selasa (3/9/2023).
Harvick mengaku saat ini dirinya juga tidak mengetahui keberadaan Mentan SYL pasca melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol. Ditambah lagi SYL saat ini juga dikabarkan tengah terbelit masalah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Karena saya pejabat yang satu kotak dengan pak Menteri, tentu (ditugaskan) untuk mengusi kekosongan, apalagi yang bersifat policy, kekosongan kebijakan, keputusan strategis, tidak boleh berhenti," lanjut Harvick.
Harvick menjelaskan saat ini posisi keberadaan Mentan SYL memang hilang kabar pasca melakukan kunjugan ke Eropa. Kunjungan kerja Mentan SYL ke Eropa didampingI oleh beberapa pejabat Eselon I Kementerian Pertanian. Seperti Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto, dan Dirjen Prasarana dan Saran Pertanian (PSP) Ali Jamil dan beberapa pejabat lainnya.
Tapi menurut Harvick rombongan Kementan itu tidak berada dalam rute perjalanan yang sama saat bertolak ke Jakarta. Hal itu dikatan Harvick disebabkan oleh keterbatasan okupansi pesawat, sehingga rombongan Kementan harus beda maskapai.
Selain itu Harvick mengaku komunikasi terkahir yang dilakukan dengan SYL ini terjadi sebelum keberangkatan rombongan Kementan ke Eropa. Saat di Eropa dan hingga saat ini Mentan SYL hilang kontak belum diketahui keberadaannya.
"Ini belun tahu kita ini posisi akhirnya (Mentan SYL). Belum ada kontak sama sekali," pungkasnya.
Harvick menjelaskan tugas itu diberikan dalam rangka melanjutkan fungsi organisasi Kementerian Pertanian yang tidak boleh putus untuk memberikan layanan kepada masyarakat.
"Tentu secara organisasi pak Presiden mengarahkan kita agar tupoksi tetap berjalan sesuai tugas masing-masing, utamanya karena ini menyangkut teknis, ada 5 Direktorat Jendral dan lainnya, tidak boleh berhenti dan teris berjalan melayani masyarakat," ujar Harvick di Istana Negara, Selasa (3/9/2023).
Harvick mengaku saat ini dirinya juga tidak mengetahui keberadaan Mentan SYL pasca melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol. Ditambah lagi SYL saat ini juga dikabarkan tengah terbelit masalah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Karena saya pejabat yang satu kotak dengan pak Menteri, tentu (ditugaskan) untuk mengusi kekosongan, apalagi yang bersifat policy, kekosongan kebijakan, keputusan strategis, tidak boleh berhenti," lanjut Harvick.
Harvick menjelaskan saat ini posisi keberadaan Mentan SYL memang hilang kabar pasca melakukan kunjugan ke Eropa. Kunjungan kerja Mentan SYL ke Eropa didampingI oleh beberapa pejabat Eselon I Kementerian Pertanian. Seperti Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto, dan Dirjen Prasarana dan Saran Pertanian (PSP) Ali Jamil dan beberapa pejabat lainnya.
Tapi menurut Harvick rombongan Kementan itu tidak berada dalam rute perjalanan yang sama saat bertolak ke Jakarta. Hal itu dikatan Harvick disebabkan oleh keterbatasan okupansi pesawat, sehingga rombongan Kementan harus beda maskapai.
Selain itu Harvick mengaku komunikasi terkahir yang dilakukan dengan SYL ini terjadi sebelum keberangkatan rombongan Kementan ke Eropa. Saat di Eropa dan hingga saat ini Mentan SYL hilang kontak belum diketahui keberadaannya.
"Ini belun tahu kita ini posisi akhirnya (Mentan SYL). Belum ada kontak sama sekali," pungkasnya.
(nng)