Utang Amerika Tembus USD33 Triliun, Miliarder Ini Memperingatkan Soal Krisis

Rabu, 04 Oktober 2023 - 02:12 WIB
loading...
Utang Amerika Tembus...
Miliarder asal AS itu memberikan peringatan, ketika utang negara AS tercatat mencapai USD33 triliun pada bulan September 2023. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Krisis utang Amerika Serikat (AS) yang mencuat, dinilai karena ekonomi Negeri Paman Sam -julukan Amerika- sedangkan menghadapi situasi fiskal berisiko. Hal itu disampaikan oleh pendiri hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates, Ray Dalio.



Miliarder asal AS itu memberikan peringatan, ketika utang negara AS tercatat mencapai USD33 triliun pada bulan September 2023. Naiknya utang AS terjadi ketika Anggota parlemen AS saat ini sedang menegosiasikan RUU pengeluaran.

"Kita akan mengalami krisis utang di negara ini. Seberapa cepat itu terjadi, saya pikir, akan terjadi akibat dari masalah penawaran dan permintaan, jadi saya mengawasinya dengan sangat cermat," kata Dalio dalam sebuah wawancara.



Menurut Kementerian Keuangan AS, tingkat utang negara itu telah meroket dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah lonjakan pengeluaran federal sekitar 50% antara tahun fiskal 2019 dan fiskal 2021. Investor telah meningkatkan kekhawatiran bahwa suku bunga dapat terus meningkat karena situasinya memburuk.

Dalio telah memperingatkan, mungkin ada lebih banyak tekanan terhadap ekonomi daripada hanya melihat tingkat utang yang tinggi, dengan risiko bahwa pertumbuhan mungkin jatuh ke titik nol. "Saya pikir Anda akan mendapatkan perlambatan ekonomi yang berarti," ungkap miliarder itu memperingatkan.

AS menghindari default bersejarah awal tahun ini setelah Presiden Joe Biden menandatangani RUU yang menangguhkan batas utang Washington USD31,4 triliun hanya dua hari sebelum batas waktu pada Juni. Pagu utang dicabut hingga 1 Januari 2025.

Namun, fakta bahwa AS hampir gagal dalam utangnya yang besar dapat merusak reputasi fiskal negara itu, para analis telah mengisyaratkan.

Pada bulan Agustus, lembaga pemeringkat Fitch memangkas peringkat kredit AS, mengutip penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan pembicaraan plafon utang berulang. Awal pekan ini, lembaga pemeringkat Moody's memperingatkan bahwa kemungkinan tekanan pada peringkat kredit negara itu.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3231 seconds (0.1#10.140)