Peringkat Utang AS Turun Kelas, Fitch Ungkap Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perselisihan politik terkait plafon utang selama 20 tahun terakhir telah mendorong salah satu lembaga pemeringkat kredit Fitch menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS). Fitch Ratings memangkas peringkat utang AS dari AA+ menjadi AAA.
Fitch menilai telah terjadi kemerosotan dalam standar-standar tata kelola pemerintahan selama 20 tahun terakhir termasuk dalam hal fiskal dan utang terlepas dari kesepakatan bipartisan pada bulan Juni untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025.
"Kebuntuan politik mengenai batas utang yang berulang-ulang dan resolusi-resolusi di menit-menit terakhir telah mengikis kepercayaan terhadap manajemen fiskal," tulis lembaga ini dalam sebuah komentar mengenai keputusan tersebut.
Mengutip Investopedia, pemotongan pajak dan inisiatif-inisiatif pengeluaran baru telah membengkakkan utang AS selama satu dekade terakhir. Selain itu, AS juga memiliki proses penganggaran yang kompleks.
Fitch juga memperingatkan akan adanya masalah di masa depan karena pencarian dana untuk jaminan sosial dan biaya Medicare dalam jangka panjang masih belum terselesaikan.
Tidak hanya itu, ketidakpastian ekonomi, meningkatnya tingkat utang, siklus pengetatan suku bunga Federal Reserve dan potensi resesi menjadi indikator peringkat kredit AS turun kelas.
"AS menghadapi tantangan fiskal jangka panjang yang serius. Namun keputusan lembaga pemeringkat kredit hari ini, ketika ekonomi terlihat lebih kuat dari yang diharapkan, untuk menurunkan peringkat AS adalah hal yang aneh dan tidak kompeten," cuit Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers di Twitter.
Fitch pertama kali memperingatkan bahwa mereka akan menurunkan peringkat kredit AS pada akhir Mei. "Penurunan peringkat kredit sebenarnya dapat meningkatkan permintaan utang AS dan mendorong suku bunga turun," kata Ekonom Ryan Sweet.
Penurunan peringkat kredit AS dapat meningkatkan suku pinjaman bank menjadi lebih tinggi karena risiko yang dihadapi sebuah negara. Penurunan peringkat ini dapat mengguncang pasar keuangan meskipun surat berharga negara dapat diandalkan.
Namun hal itu dibantah oleh Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan. Janet mengatakan keputusan Fitch tidak mengubah apa yang telah diketahui oleh warga AS, investor, dan orang-orang di seluruh dunia bahwa surat-surat berharga negara tetap merupakan aset-aset yang aman dan likuid yang terkemuka di dunia. "Ekonomi Amerika juga secara fundamental kuat," ujar Janet Yellen.
Fitch menilai telah terjadi kemerosotan dalam standar-standar tata kelola pemerintahan selama 20 tahun terakhir termasuk dalam hal fiskal dan utang terlepas dari kesepakatan bipartisan pada bulan Juni untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025.
"Kebuntuan politik mengenai batas utang yang berulang-ulang dan resolusi-resolusi di menit-menit terakhir telah mengikis kepercayaan terhadap manajemen fiskal," tulis lembaga ini dalam sebuah komentar mengenai keputusan tersebut.
Mengutip Investopedia, pemotongan pajak dan inisiatif-inisiatif pengeluaran baru telah membengkakkan utang AS selama satu dekade terakhir. Selain itu, AS juga memiliki proses penganggaran yang kompleks.
Fitch juga memperingatkan akan adanya masalah di masa depan karena pencarian dana untuk jaminan sosial dan biaya Medicare dalam jangka panjang masih belum terselesaikan.
Tidak hanya itu, ketidakpastian ekonomi, meningkatnya tingkat utang, siklus pengetatan suku bunga Federal Reserve dan potensi resesi menjadi indikator peringkat kredit AS turun kelas.
"AS menghadapi tantangan fiskal jangka panjang yang serius. Namun keputusan lembaga pemeringkat kredit hari ini, ketika ekonomi terlihat lebih kuat dari yang diharapkan, untuk menurunkan peringkat AS adalah hal yang aneh dan tidak kompeten," cuit Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers di Twitter.
Fitch pertama kali memperingatkan bahwa mereka akan menurunkan peringkat kredit AS pada akhir Mei. "Penurunan peringkat kredit sebenarnya dapat meningkatkan permintaan utang AS dan mendorong suku bunga turun," kata Ekonom Ryan Sweet.
Penurunan peringkat kredit AS dapat meningkatkan suku pinjaman bank menjadi lebih tinggi karena risiko yang dihadapi sebuah negara. Penurunan peringkat ini dapat mengguncang pasar keuangan meskipun surat berharga negara dapat diandalkan.
Namun hal itu dibantah oleh Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan. Janet mengatakan keputusan Fitch tidak mengubah apa yang telah diketahui oleh warga AS, investor, dan orang-orang di seluruh dunia bahwa surat-surat berharga negara tetap merupakan aset-aset yang aman dan likuid yang terkemuka di dunia. "Ekonomi Amerika juga secara fundamental kuat," ujar Janet Yellen.
(nng)