Pemerintah Segera Temui Manajemen 7-Eleven

Selasa, 04 Juli 2017 - 17:17 WIB
Pemerintah Segera Temui...
Pemerintah Segera Temui Manajemen 7-Eleven
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan segera menemui manajemen 7-Eleven, dalam hal ini PT Modern Sevel Indonesia. Hal ini terkait tumbangnya bisnis waralaba yang berasal dari Amerika Serikat (AS) tersebut.

(Baca Juga: Bangkrut, 7-Eleven Tak Wajib Beri Keterbukaan ke Publik)

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, pihaknya akan mengevaluasi dan mendalami masalah bisnis yang dialami 7-Eleven selama delapan tahun beroperasi di Tanah Air.

"Saya akan bertemu dengan manajemen Sevel. Saya kebetulan berkawan dengan pemiliknya. Kita ngobrol mengenai masalah bisnis, evaluasi kenapa. Kita ngobrol sebagai teman dan sahabat," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Modern International Tbk (MDRN) memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven yang ada di Indonesia. Hal ini seiring dengan telah berhentinya kegiatan operasional PT Modern Sevel Indonesia, yang merupakan manajemen dari gerai Sevel yang ada di Tanah Air.

Dalam keterbukaan informasi yang dikutip SINDOnews di Jakarta, Jumat (23/6/2017), gerai Sevel mulai tutup 30 Juni 2017. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang kegiatan operasional Sevel.

Direktur MDRN Chandra Wijaya dalam suratnya kepada PT Bursa Efek Indonesia menyatakan, perseroan berencana melakukan transaksi material perseroan atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convinience di Indonesia dengan merek waralaba 7-Eleven beserta aset yang menyertainya kepada PT Charoen Pokpand Restu Indonesia.

Namun, transaksi tersebut batal karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan. "Hal material yang berkaitan dan yang timbul sebagai akibat dari pemberhentian operasional gerai 7-Eleven ini akan ditindaklanjuti sesuai peraturan dan hukum yang berlaku, dan akan diselesaikan secepatnya," demikian dikatakan Chandra dalam suratnya tersebut.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)