Saham MDRN Ambrol Usai 7-Eleven Bangkrut, Ini Kata Bos BEI
A
A
A
JAKARTA - Saham PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menyentuh Rp50/saham setelah salah satu bisnisnya yakni 7-Eleven bangkrut. Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio itu bagian dari memainkan roda perusahaan.
Tito menjelaskan, anjloknya harga saham akibat dari bisnis yang bangkrut sudah lumrah. Semua dinilai hanya bagian dari fluktuasi di pasar saham. (Baca Juga: Bangkrut, 7-Eleven Tak Wajib Beri Keterbukaan ke Publik)
"Saham anjlok is a game. Ada juga yang naik dari Rp50/saham ke Rp400/saham," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Dia menuturkan, selama perusahaan masih memiliki pendapatan maka tetap berhak berada di BEI. MDRN sendiri tercatat masih memiliki hal tersebut.
"Prinsip selama ada pendapatan berhak listed di bursa. Harus baca dulu laporannya, ya ada juga perusahaan kolaps lalu 100% hidup lagi, ini bisnis yang penting, dia terbuka ke kita dan publik," kata Tito.
Sehingga, MDRN belum kena sanksi apapun karena akan memberikan penjelasan. Perusahaan pun dinilainya masih bisa berjalan tanpa 7-Eleven.
"Kalau enggak ada bisa kena suspend, bisa penyidikan. Perusahaan masih jalan, suspend sesuatu terakhir yang enggak bisa apa-apa," tutur dia.
Tito menjelaskan, anjloknya harga saham akibat dari bisnis yang bangkrut sudah lumrah. Semua dinilai hanya bagian dari fluktuasi di pasar saham. (Baca Juga: Bangkrut, 7-Eleven Tak Wajib Beri Keterbukaan ke Publik)
"Saham anjlok is a game. Ada juga yang naik dari Rp50/saham ke Rp400/saham," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Dia menuturkan, selama perusahaan masih memiliki pendapatan maka tetap berhak berada di BEI. MDRN sendiri tercatat masih memiliki hal tersebut.
"Prinsip selama ada pendapatan berhak listed di bursa. Harus baca dulu laporannya, ya ada juga perusahaan kolaps lalu 100% hidup lagi, ini bisnis yang penting, dia terbuka ke kita dan publik," kata Tito.
Sehingga, MDRN belum kena sanksi apapun karena akan memberikan penjelasan. Perusahaan pun dinilainya masih bisa berjalan tanpa 7-Eleven.
"Kalau enggak ada bisa kena suspend, bisa penyidikan. Perusahaan masih jalan, suspend sesuatu terakhir yang enggak bisa apa-apa," tutur dia.
(izz)