Desa Energi Berdikari PHE Dorong Transisi Energi dan Tekan Emisi CO2
loading...
A
A
A
"Kami implementasikan B35, di beberapa daerah kami juga membangun pembangkit listrik tenaga angin. Kami juga melakukan efisiensi terhadap sistem yang ada, " paparnya.
Sementara VP Technology Development PLN Indonesia Power (PLN IP)Mochamad Soleh menuturkan, pihaknya berencana menambah pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), seperti co-firing biomassa, penggunaan hidrogen dan amonia hingga pemanfaatan nuklir. "Jadi fisik PLTU ke depan masih bisa digunakan, namun bahan bakarnya ramah lingkungan dan ditambah lagi dengan penangkapan karbon dan instalasi baterai," jelas Soleh.
Dalam webinar tersebut, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Yulia Suryanti mengakui bahwa sektor energi merupakan salah satu sektor penyumbang emisi paling tinggi. Berdasarkan dokumen Enhanced NDC Indonesia 2022, pertumbuhannya sejak tahun 2002-2012 mencapai 4,5%. Untuk itu, tegas dia, peran para pemangku kepentingan di sektor energi menjadi kunci dalam upaya mencapai target NZE.
Pengurangan emisi di sektor energi menurut dia antara lain bisa melalui pemanfaatan EBT seperti biofuel, co-firing, biomasa dan solar panel. Selanjutnya, mencapai efisiensi energi antara lain melalui penggunaan kendaraan listrik, manajemen energi mandatori, pemanfaatan gas, serta clean coal technology pada pembangkit listrik. "Pemerintah juga mengusung kebijakan energi gabungan dan penerapan sumber energi bersih sebagai arahan kebiajakan nasional menuju jalur dekarbonisasi sektor energi," tutupnya.
Lihat Juga: 11 Perwakilan Kampus dari Sumatera hingga Papua Deklarasi Dukungan Program DEB SoBI di Yogyakarta
(fjo)