Daya Beli Menurun, Industri Ritel Bisa Babak Belur

Rabu, 05 Agustus 2020 - 10:12 WIB
loading...
Daya Beli Menurun, Industri...
Sejumlah pusat perbelanjaan menerapkan protokol kesehatan. Foto: dok/Koran SINDO/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Industri ritel di Tanah Air masih berdarah-darah pada semester I/2020. Terutama peritel yang menjual produk sandang. Meski demikian, pelaku usaha ritel masih berharap ada peningkatan penjualan pada paruh kedua 2020.

Bisnis ritel sepanjang kuartal II/2020 masih mengalami kontraksi minus dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Hal ini terutama dialami oleh perusahaan kelompok sandang. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) misalnya harus menelan pil pahit pada semester I/2020 dengan rugi laba sebesar Rp408 miliar. Padahal pada semester I/2019 pemilik lisensi merek Zara, Sogo, dan Seibu ini masih mendulang untung sebesar Rp499 miliar. (Baca: 10 Jejaring Supermarket Kelas Kakap Penguasa Dunia)

Begitu pula dengan PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) yang hanya bisa membukukan laba bersih sebesar Rp5,36 miliar pada semester I/2020 atau merosot hampir 100% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp589 miliar. Emiten peritel lainnya yang terpuruk cukup dalam yaitu PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), harus mencatat laba rugi Rp359 miliar, padahal di semester I/2019 perseroan meraih untung Rp1,16 triliun.

Berbanding terbalik dengan kelompok sandang, peritel kelompok pangan masih bisa menikmati pertumbuhan positif. Terlebih pada peritel yang menjual makanan, minuman, ataupun kebutuhan pokok (sembako). Misalnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) meraih laba bersih Rp493 miliar atau naik 23,25% dibandingkan akhir Juni 2019 yang sebesar Rp400 miliar.

Secara keseluruhan, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan industri ritel tumbuh di bawah 1% pada semester I/2020. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey. Menurutnya, penyusutan pertumbuhan ritel sudah diprediksi. Satu di antara penyebabnya adalah rendahnya daya beli masyarakat akibat banyak perusahaan yang merumahkan karyawan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). (Baca juga: Industri Rokok Dibunuh, Jutaan Pekerja Mau Ditaruh Dimana?)

Meski demikian, industri ritel masih punya secercah harapan untuk tumbuh pada semester II/2020. Pasalnya, Presiden RI Joko Widodo telah meminta “anak buahnya” untuk mempercepat realisasi bantuan sosial dan stimulus ekonomi. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat lebih tinggi dibanding kuartal kedua dan kuartal ketiga mendatang.

“Apalagi, masih ada momentum libur Natal dan Tahun Baru yang di mana biasanya masyarakat mulai meningkatkan konsumsinya,” kata Roy di Jakarta kemarin.

Tidak bisa dipungkiri, konsumsi rumah tangga khususnya pada kelompok kelas menengah bawah mengalami tekanan paling besar akibat pandemi Covid-19. Tekanan konsumsi swasta paling besar terjadi pada kuartal kedua tahun ini dan diperkirakan mulai reda pada kuartal III/2020.

“Indeks penjualan riil (IPR), indikator yang memotret perkembangan penjualan barang-barang konsumsi masyarakat, tumbuh -20,6% (yoy) pada bulan Mei,” kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal di Jakarta belum lama ini. (Baca juga: Arkeolog Israel Menemukan 'Wajah Tuhan')

Penjualan kendaraan bermotor roda dua selama lima bulan pertama tahun ini tumbuh -39,6% (yoy), sementara kendaraan bermotor roda empat tumbuh -41,1% (yoy).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sektor Ritel Waswas...
Sektor Ritel Waswas Hadapi Rencana Larangan Penjualan Rokok
9 Restoran dan Peritel...
9 Restoran dan Peritel di AS Bangkrut, 15 Ribu Toko Bakal Tutup
Raksasa Ritel Asal AS...
Raksasa Ritel Asal AS di Ambang Kebangkrutan, Ratusan Toko Terancam Tutup
Waketum Kadin James...
Waketum Kadin James Riady: Tak Ada Negara yang Lebih Baik dari Indonesia
Memacu Konsumsi Masyarakat...
Memacu Konsumsi Masyarakat saat Ramadan lewat Program Diskon Belanja
Danantara Jadi Penggerak...
Danantara Jadi Penggerak Investasi, Wamen Todotua Pasaribu Pede Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Melambat Dibanding 2023,...
Melambat Dibanding 2023, Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh 5,03%
AI Diproyeksikan Dorong...
AI Diproyeksikan Dorong Transformasi di Sektor Ritel dan Konsumen
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi 8% Masih Berat di Tahun 2025, Ekonom Ungkap Penyebabnya
Rekomendasi
Thailand Diguncang Gempa,...
Thailand Diguncang Gempa, Jirayut Pastikan Kondisinya Aman
3 Poin Klarifikasi Celine...
3 Poin Klarifikasi Celine Evangelista soal Dinikahi Jaksa Agung, dan Menteri hingga Alasan Mualaf
Park Bo Gum Pemeran...
Park Bo Gum Pemeran Gwan Sik di When Life Gives You Tangerines Ternyata Lulusan S2 Kampus Top Korea!
Berita Terkini
Tak Terbendung! Harga...
Tak Terbendung! Harga Emas Tembus ke Rp1.806.000 per Gram
59 menit yang lalu
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
2 jam yang lalu
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
3 jam yang lalu
PLN EPI Pasok 350 Ton...
PLN EPI Pasok 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore
5 jam yang lalu
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
7 jam yang lalu
Bluebird Raup Pendapatan...
Bluebird Raup Pendapatan Rp5,04 Triliun di 2024, Ini Pendorongnya
13 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved