Permintaan Taksi Naik, Laba Blue Bird Ngebut Capai Rp367,42 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Blue Bird Tbk (BIRD) membukukan laba bersih senilai Rp367,42 miliar pada kuartal III-2023. Realisasi itu tumbuh 40,97% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp260,62 miliar.
Performa bottomline tersebut mendorong laba per saham dasar BIRD terkerek menjadi Rp147 per saham, dari sebelumnya senilai Rp104 per saham.
Laba yang moncer berlangsung seiring peningkatan permintaan kendaraan taksi mencapai Rp2,43 triliun sepanjang sembilan bulan pertama. Angka ini lebih tinggi secara tahunan daripada tahun lalu di angka Rp1,97 triliun.
Kontribusi sewa kendaraan juga meningkat menjadi Rp811,03 miliar, dari semula Rp562,19 miliar, disusul sewa gedung di angka Rp2,54 miliar, dari Rp2,49 miliar. Alhasil total penjualan perseroan menembus Rp3,22 triliun, alias meningkat 28,72% yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp2,50 triliun.
Beban pokok ikut membengkak 24,40% yoy di angka Rp2,20 triliun, demikian juga beban umum-aministrasi yang naik di Rp599,51 miliar.
Dari sisi neraca per September 2023, jumlah aset BIRD naik 3,49% ytd mencapai Rp5,53 triliun. Jumlah kewajiban utang naik 19,41% mencapai Rp1,84 triliun, sementara jumlah ekuitas terjaga di kisaran Rp5,53 triliun. Aset yang dipegang akhir September mencapai Rp862,17 miliar.
Performa bottomline tersebut mendorong laba per saham dasar BIRD terkerek menjadi Rp147 per saham, dari sebelumnya senilai Rp104 per saham.
Laba yang moncer berlangsung seiring peningkatan permintaan kendaraan taksi mencapai Rp2,43 triliun sepanjang sembilan bulan pertama. Angka ini lebih tinggi secara tahunan daripada tahun lalu di angka Rp1,97 triliun.
Kontribusi sewa kendaraan juga meningkat menjadi Rp811,03 miliar, dari semula Rp562,19 miliar, disusul sewa gedung di angka Rp2,54 miliar, dari Rp2,49 miliar. Alhasil total penjualan perseroan menembus Rp3,22 triliun, alias meningkat 28,72% yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp2,50 triliun.
Beban pokok ikut membengkak 24,40% yoy di angka Rp2,20 triliun, demikian juga beban umum-aministrasi yang naik di Rp599,51 miliar.
Dari sisi neraca per September 2023, jumlah aset BIRD naik 3,49% ytd mencapai Rp5,53 triliun. Jumlah kewajiban utang naik 19,41% mencapai Rp1,84 triliun, sementara jumlah ekuitas terjaga di kisaran Rp5,53 triliun. Aset yang dipegang akhir September mencapai Rp862,17 miliar.
(akr)