Harga Sayuran Hingga Bumbu Dapur Meroket, Pedagang Merana
loading...
A
A
A
BEKASI - Pedagang di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan harga sayuran hingga bumbu dapur yang terjadi belakangan ini. Tak tanggung-tanggung, akibat kenaikan tersebut keuntungan para pedagang pasar terpangkas hingga 50%.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Pondok Gede, Amit (26), menyebut harga sayur-mayur yang diperdagangkannya melonjak sejak September lalu dan terus berlanjut hingga bulan November ini. Amit menilai kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat drastis jika dibandingkan dengan bulan September lalu. Misalnya harga cabai yang pada September lalu dibanderol Rp60 ribu/kg, kini sudah dijual hampir Rp100 ribu/kg.
"Perbedaan pendapatannya bisa 50% kalau dibandingkan bulan September dengan saat ini," ujar Amit saat ditemui MNC Portal di Pasar Pondok Gede, Sabtu (4/11/2023).
Hal yang sama terjadi untuk bawang merah, di mana hari ini Amit mengaku menjualnya di harga Rp34 ribu/kg, naik tinggi dibandingkan bulan Oktober yang dijual hanya seharga Rp28 ribu/kg. Smentara sayuran seperti sawi putih, buncis pun bernasib sama. "Oktober lalu Rp12 ribu/kg, sekarang sudah Rp16 ribu/kg. Buncis harga Rp20 ribu/kg, sekarang sudah tembus Rp34 ribu/kg," tuturnya.
Akibat kenaikan harga itu Amit harus merogoh kocek lebih dalam untuk belanja modal. Tambahan biaya belanja itu diambilnya dari keuntungan yang didapatkan pada bulan sebelumnya. Hal itu yang menurutnya mengikis pendapatannya.
Hal senada diungkapkan pedagang bumbu dapur di Pondok Gede, Miya (39). Dia mengaku omzetnya terpangkas hingga 50% akibat kenaikan harga bumbu dapur saat ini. "Modal yang dikeluarkan lebih banyak, sedangkan keuntungan menipis karena berkurangnya yang belanja," tuturnya.
Bumbu-bumbu dapur yang saat ini tengah mengalami kenaikan harga antara lain jahe yang kini dibanderol Rp40 ribu/kg, naik Rp5.000 dibanding hari sebelumnya. Padahal, kata dia, harga normal jahe biasanya hanya Rp25 ribu/kg. "Itu sekitar bulan September lalu," katanya.
Bumbu populer lainnya, kunyit, juga mengalami kenaikan harga. Hari ini Miya menjual kunyit seharga Rp20 ribu/kg, naik dari sebelumnya di harga Rp15 ribu/kg. "Lengkuas yang biasanya Rp10 ribu, hari ini sudah Rp15 ribu/kg," tambahnya.
Miya mengaku, jika asebelumnya dalam sehari dia bisa mengantongi Rp1,5-Rp2 juta, kini pendapatannya berkurang 50% akibat tingginya modal belanja. "Bisa 50% keuntungan kita berkurang, itu dalem banget," keluhnya.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Pondok Gede, Amit (26), menyebut harga sayur-mayur yang diperdagangkannya melonjak sejak September lalu dan terus berlanjut hingga bulan November ini. Amit menilai kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat drastis jika dibandingkan dengan bulan September lalu. Misalnya harga cabai yang pada September lalu dibanderol Rp60 ribu/kg, kini sudah dijual hampir Rp100 ribu/kg.
"Perbedaan pendapatannya bisa 50% kalau dibandingkan bulan September dengan saat ini," ujar Amit saat ditemui MNC Portal di Pasar Pondok Gede, Sabtu (4/11/2023).
Hal yang sama terjadi untuk bawang merah, di mana hari ini Amit mengaku menjualnya di harga Rp34 ribu/kg, naik tinggi dibandingkan bulan Oktober yang dijual hanya seharga Rp28 ribu/kg. Smentara sayuran seperti sawi putih, buncis pun bernasib sama. "Oktober lalu Rp12 ribu/kg, sekarang sudah Rp16 ribu/kg. Buncis harga Rp20 ribu/kg, sekarang sudah tembus Rp34 ribu/kg," tuturnya.
Akibat kenaikan harga itu Amit harus merogoh kocek lebih dalam untuk belanja modal. Tambahan biaya belanja itu diambilnya dari keuntungan yang didapatkan pada bulan sebelumnya. Hal itu yang menurutnya mengikis pendapatannya.
Hal senada diungkapkan pedagang bumbu dapur di Pondok Gede, Miya (39). Dia mengaku omzetnya terpangkas hingga 50% akibat kenaikan harga bumbu dapur saat ini. "Modal yang dikeluarkan lebih banyak, sedangkan keuntungan menipis karena berkurangnya yang belanja," tuturnya.
Bumbu-bumbu dapur yang saat ini tengah mengalami kenaikan harga antara lain jahe yang kini dibanderol Rp40 ribu/kg, naik Rp5.000 dibanding hari sebelumnya. Padahal, kata dia, harga normal jahe biasanya hanya Rp25 ribu/kg. "Itu sekitar bulan September lalu," katanya.
Bumbu populer lainnya, kunyit, juga mengalami kenaikan harga. Hari ini Miya menjual kunyit seharga Rp20 ribu/kg, naik dari sebelumnya di harga Rp15 ribu/kg. "Lengkuas yang biasanya Rp10 ribu, hari ini sudah Rp15 ribu/kg," tambahnya.
Miya mengaku, jika asebelumnya dalam sehari dia bisa mengantongi Rp1,5-Rp2 juta, kini pendapatannya berkurang 50% akibat tingginya modal belanja. "Bisa 50% keuntungan kita berkurang, itu dalem banget," keluhnya.
(fjo)