Sejarah Mata Uang Ringgit Malaysia, Awalnya Sempat Mengusung Nama Dolar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mata uang Ringgit Malaysia atau yang biasa disingkat RM memiliki sejarah panjang. Awal mula Ringgit Malaysia juga mencerminkan perkembangan ekonomi dan politik Negeri Jiran.
Dilansir dari laman Investopedia, dalam bahasa Melayu ringgit berarti bergerigi. Kata tersebut mengacu pada tepi bergerigi pada koin Spanyol yang umum digunakan di wilayah tersebut pada abad ke-16 dan ke-17.
Ringgit Malaysia juga kadang disebut oleh masyarakat luar sebagai dolar Malaysia. Hal ini karena sebelum menjadi ringgit, mata uang negara tersebut memang sempat menggunakan nama dolar.
Pada tahun 1953, Bank Negara Tanah Melayu (Bank Negara Malaysia) memperkenalkan mata uang pertama yang disebut "Dollar dan Sen Tanah Melayu". Nama mata uang tersebut digunakan di wilayah Malaysia yang saat itu terdiri dari Semenanjung Tanah Melayu, Singapura, Sabah, dan Sarawak.
Namun pada tahun 1965, Singapura memisahkan diri dari Malaysia, sehingga mata uang bersama tidak lagi berlaku di Singapura. Malaysia lantas melanjutkan penggunaan mata uang tersebut dan mengubah namanya menjadi "Ringgit dan Sen Malaysia."
Pada 1967, Ringgit Malaysia (disingkat sebagai RM) digunakan untuk pertama kalinya. Seiring berjalannya waktu, Malaysia telah mengeluarkan beberapa seri mata uang Ringgit yang berbeda dengan desain dan keamanan yang semakin ditingkatkan.
Ringgit Malaysia beberapa nominal, mulai dari 100 sen, hingga satu, lima, 10, 20, 50, dan 100 ringgit. Pada tahun 1990-an Malaysia sempat mengeluarkan edisi 500 dan 1.000 ringgit.
Kebijakan itu dilakukan untuk membantu mengekang pencucian uang dan melonjaknya krisis moneter. Namun kini nominal 500 dan 1.000 ringgit tersebut telah didemonetisasi sehingga sudah tidak berlaku.
Saat ini nilai satu dolar AS setara dengan 4,73 ringgit. Dalam sejarahnya sendiri, Malaysia sempat menaikkan nilai mata uangnya pada tahun 2005 ketika nilai satu dolar AS senilai dengan 3,08 ringgit.
Dilansir dari laman Investopedia, dalam bahasa Melayu ringgit berarti bergerigi. Kata tersebut mengacu pada tepi bergerigi pada koin Spanyol yang umum digunakan di wilayah tersebut pada abad ke-16 dan ke-17.
Ringgit Malaysia juga kadang disebut oleh masyarakat luar sebagai dolar Malaysia. Hal ini karena sebelum menjadi ringgit, mata uang negara tersebut memang sempat menggunakan nama dolar.
Sejarah Mata Uang Ringgit Malaysia
Pada tahun 1953, Bank Negara Tanah Melayu (Bank Negara Malaysia) memperkenalkan mata uang pertama yang disebut "Dollar dan Sen Tanah Melayu". Nama mata uang tersebut digunakan di wilayah Malaysia yang saat itu terdiri dari Semenanjung Tanah Melayu, Singapura, Sabah, dan Sarawak.
Baca Juga
Namun pada tahun 1965, Singapura memisahkan diri dari Malaysia, sehingga mata uang bersama tidak lagi berlaku di Singapura. Malaysia lantas melanjutkan penggunaan mata uang tersebut dan mengubah namanya menjadi "Ringgit dan Sen Malaysia."
Pada 1967, Ringgit Malaysia (disingkat sebagai RM) digunakan untuk pertama kalinya. Seiring berjalannya waktu, Malaysia telah mengeluarkan beberapa seri mata uang Ringgit yang berbeda dengan desain dan keamanan yang semakin ditingkatkan.
Ringgit Malaysia beberapa nominal, mulai dari 100 sen, hingga satu, lima, 10, 20, 50, dan 100 ringgit. Pada tahun 1990-an Malaysia sempat mengeluarkan edisi 500 dan 1.000 ringgit.
Kebijakan itu dilakukan untuk membantu mengekang pencucian uang dan melonjaknya krisis moneter. Namun kini nominal 500 dan 1.000 ringgit tersebut telah didemonetisasi sehingga sudah tidak berlaku.
Saat ini nilai satu dolar AS setara dengan 4,73 ringgit. Dalam sejarahnya sendiri, Malaysia sempat menaikkan nilai mata uangnya pada tahun 2005 ketika nilai satu dolar AS senilai dengan 3,08 ringgit.
(okt)