Waspada! Tren Perlambatan Ekonomi RI Bisa Berlanjut hingga Kuartal IV-2023

Selasa, 07 November 2023 - 12:25 WIB
loading...
Waspada! Tren Perlambatan...
Ekonom menilai, bahwa penurunan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023, terjadi di tengah adanya indikasi pelemahan konsumsi domestik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 mencapai 4,94% secara year-on-year (yoy), atau menurun jika dibandingkan kuartal II-2023 yang berada di level 5,17%. Pertumbuhan ekonomi nasional tersebut juga lebih rendah, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.



Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, bahwa penurunan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 akan berindikasi pada pelemahan konsumsi domestik . Oleh karenanya Ia meminta pemerintah untuk mewaspadai hal ini, terutama berpotensi tren pelemahan bisa berlanjut hingga akhir tahun.

Terutama kondisi pada masyarakat menengah bawah yang sedang menghadapi berbagai lonjakan harga pangan yang terus mengalami kenaikan dan semakin ketatnya persaingan kerja dan kenaikan suku bunga.

"Sementara kelompok atas menahan belanja karena tahun pemilu, dan mempertimbangkan risiko geopolitik. Simpanan di atas Rp5 miliar naik dan makin gemuk itu pertanda banyak saving daripada belanja," katanya saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).



Dengan kondisi tersebut, Bima mengatakan tren pelambatan ekonomi masih mungkin terjadi di kuartal ke IV yakni hanya tumbuh 4,8-4,97% meski ada libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Kemudian, Ia juga menyebutkan bahwa kinerja ekspor yang alami kontraksi diperkirakan berlanjut juga. Hal ini lantaran perkembangan negara mitra dagang tradisional seperti China, Jepang, AS dan Uni Eropa belum rebound sepenuhnya.

"Impor yang turun bukan berita baik, karena impor bahan baku masih diperlukan oleh industri manufaktur domestik. Kalau impornya terus turun maka jadi lampu kuning, industri manufaktur diluar dari hilirisasi nikel akan tertekan jangka menengah," katanya.

Sebelumya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan terdapat Faktor utama penurunan ini, yaitu perlambatan ekonomi global. Meskipun demikian, beberapa mitra dagang utama Indonesia tetap mencatat pertumbuhan positif, walaupun dalam skala yang lebih lambat.

Secara rinci, PDB Indonesia berdasarkan harga berlaku mencapai Rp5.296 triliun, sedangkan pada harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun. Sektor-sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, seperti industri pengolahan (5,20%), pertanian (1,46%), perdagangan (5,08%), pertambangan (6,95%), dan konstruksi, tetap tumbuh.

Amalia juga mencatat tiga sektor usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu transportasi dan pergudangan (14,74%), jasa lainnya (11,14%), serta akomodasi dan makanan minuman (10,80%).

Pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, kunjungan wisatawan mancanegara, serta penyelenggaraan berbagai acara nasional dan internasional, serta dimulainya kegiatan politik menjelang pemilu.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Sampoerna Dorong Pertumbuhan...
Sampoerna Dorong Pertumbuhan UMKM Capai Target Ekonomi 8%
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
OECD Pangkas Proyeksi...
OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Rupiah Melemah di Atas Rp16.500
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
Dasco dan Anggota DPR...
Dasco dan Anggota DPR Datangi BEI usai IHSG Anjlok Parah, Ada Apa?
Rosan Roeslani: Danantara...
Rosan Roeslani: Danantara Kunci Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Rekomendasi
Arus Lalin Hari Kedua...
Arus Lalin Hari Kedua Lebaran Meningkat, Contraflow KM 55-65 Arah Cikampek Dibuka
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Berita Terkini
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
1 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
1 jam yang lalu
Hasil Kinerja BCAP 2024,...
Hasil Kinerja BCAP 2024, Laba Bersih Melesat hingga 62,5%
2 jam yang lalu
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
4 jam yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
11 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
12 jam yang lalu
Infografis
Pakistan Kembangkan...
Pakistan Kembangkan Rudal yang Bisa Menyerang hingga AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved