Rute Jakarta-London Sumber Kerugian, Garuda Pakai Strategi Baru

Selasa, 10 Oktober 2017 - 19:33 WIB
Rute Jakarta-London...
Rute Jakarta-London Sumber Kerugian, Garuda Pakai Strategi Baru
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merespons hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan rute Jakarta-Singapura-London-Jakarta menjadi sumber kerugian terbesar bagi perusahaan. Menanggapi hal tersebut, Garuda mengaku mempunyai strategi baru supaya rute London mampu mendatangkan keuntungan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, dari hasil audit BPK soal rute ke London yang belum menguntungkan, saat ini rute tersebut pada awal November nanti akan direstrukturisasi. Dari sebelumnya terbang melalui Singapura terlebih dahulu atau transit maka pada 2 November akan terbang secara langsung ke London.

Namun, biar bangku penumpang tetap terisi penuh, perusahaan menyiasatinya dengan menyambungkan rute London ke Melbourne, Australia. "Karena kalau Jakarta menuju London utilisasinya kurang. Kalau dikoneksikan Australia-Jakarta-London akan menambah penumpang kita yang terbang dari Jakarta ke London," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Menurut Pahala, yang namanya burung besi ini harus selalu dioperasikan setiap harinya. Sehingga, daripada harus memangkas rute, padahal tetap membayar biaya operasi maka fokus Garuda melakukan optimalisasi rute yang ada.

"Kalau ada yang tidak bisa diperbaiki rutenya, kita potong. Kalau ini (rute ke London), kita lihat bisa diperbaiki dengan cara terbang langsung supaya meningkatkan jumlah enumpang sambil koneksi ke Australia," katanya.

Ia menambahkan, biaya operasional yang dikeluarkan ketika masih transit di Singapura memang cukup merogoh kocek Garuda Indonesia lumayan dalam. "Dari Singapura lebih besar biayanya. Garuda juga akan ganti rute yang kurang menguntungkan ke Citilink. Kita kurangi dan minta Citilink yang terbang ke kota tersebut, contohnya dari Balikpapan ke Yogyakarta, Jakarta ke Palembang, kita kurangi rute itu," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0764 seconds (0.1#10.140)