Pemerintah Diminta Dukung Penuh Teknologi Kayu untuk Perumahan

Kamis, 12 Oktober 2017 - 22:29 WIB
Pemerintah Diminta Dukung Penuh Teknologi Kayu untuk Perumahan
Pemerintah Diminta Dukung Penuh Teknologi Kayu untuk Perumahan
A A A
JAKARTA - Harga material bangunan yang mahal masih menjadi masalah di dunia properti. Karena itu, teknologi kayu olahan sistem knockdown dengan teknologi tahan rayap, tahan api, ramah lingkungan dinilai bisa menjadi solusi untuk mendorong percepatan akses rumah, terutama masyarakat kelas bawah.

Sayangnya, hingga sekarang, pemerintah masih kurang memberi dukungan meski kayu punya potensi untuk dikembangkan lebih jauh sebagai bahan utama dalam membangun rumah.

"Peran pemerintah dalam masalah perumahan, regulasi belum memadai. Perlu ada regulasi terhadap penggunaan bahan lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti kayu, bambu, rotan, dan lain-lain," ujar arsitek senior dan pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (12/11/2017).

Menurutnya, menggunakan kayu dari sisi harga bisa lebih murah. Tapi, jika menggunakan kayu konvensional tanpa lapisan teknologi, harus dipilih kayu yang punya kekuatan tahan lama, tidak mudah lapuk.

"Tidak semua jenis kayu bisa diterapkan atau digunakan, kayu seperti apa paling ideal, tentu yang awet, tidak mudah lapuk. Kayu itu ada di sekitar kita, bahan lokal, di setiap daerah berbeda-beda," imbuh dia.

Nirwono mengatakan, dari sisi biaya, untuk merancang bangun rumah dengan material kayu memang lebih murah. Namun, syaratnya antara lain konsep desain rumah knockdown dirancang dengan baik, mudah penerapan-pemasangan-perawatan.

Adapun, salah satu perusahaan yang memiliki teknologi untuk meminimalkan backlog dan mendorong akses terhadap rumah yakni Songgoritty. Perusahaan ini menghadirkan teknologi tahan gempa, anti rayap, dan mudah dirakit.

Untuk itu, lanjut Nirwono, teknologi kayu sudah saatnya mendapat tempat dalam lansekap kebijakan perumahan. "Ketika mengaplikasikan model kayu dengan teknologi seperti itu, yang harus diperhatikan adalah jenis kayu yang akan digunakan, proses pembuatannya, sehingga bahan bisa lebih lebih awet dan tahan lama, idealnya bisa mencapai 20 tahun," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7489 seconds (0.1#10.140)