Diadang Perlambatan Global, Perbanas Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh

Kamis, 23 November 2023 - 15:05 WIB
loading...
Diadang Perlambatan Global, Perbanas Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh
Pertanian menjadi leading sector pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perhimpunan Bank Nasional ( Perbanas ) menilai dinamika ekonomi dan geopolitik global yang terjadi saat ini menyebabkan ketidakpastian laju ekonomi di masa mendatang. Namun menurut Perbanas, meski ada perlambatan, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh.



Ketua Umum Perbanas, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan ketidakpastian ekonomi global juga tecermin dari adanya perbedaan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan oleh organisasi internasional, yaitu The International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.

"IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3% pada tahun 2023 dan 2,9% pada tahun 2024," ujar Kartika dalam sambutannya di Media Gathering Perbanas, Kamis (23/11/2023).

Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, penurunan proyeksi IMF disebabkan karena risiko ekonomi dan geopolitik di tahun 2024 akan terus berlanjut dan lebih buruk dibanding 2023 sehingga menghambat laju ekonomi.

Di sisi lain, World Bank memproyeksikan bahwa GDP global tahun 2024 sebesar 2,4% lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang 2,1%. Pandangan positif terhadap ekonomi 2024 sejalan dengan normalisasi suku bunga dan inflasi di tahun depan.

"Kita harus tetap optimistis karena di tengah isu perlambatan ekonomi global, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya," ungkapnya.

Menurut data Perbanas, pada kuartal II 2023, pertumbuhan Indonesia mencapai 5,17% (YoY) yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur serta stabilitas kinerja sektor pertanian dan sektor perbankan.

"Sektor pertanian sebagai salah satu leading sector berhasil mencatatkan pertumbuhan positif setiap tahunnya, dan pada tahun 2022 mencapai 2,25%," kata dia.

Resiliensi sektor pertanian menunjukkan kekuatan sektor ini dalam menopang perekonomian Indonesia sehingga kita harus lebih mendorong kinerjanya melalui hilirisasi industri untuk menciptakan value added dan juga value-added capture yang dapat meningkatkan nilai hasil tani dan perekonomian Indonesia secara umum.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)