Beralih Angkut Kargo, Maskapai Kembali Sibuk

Kamis, 30 April 2020 - 13:50 WIB
loading...
Beralih Angkut Kargo, Maskapai Kembali Sibuk
Alih fungsi pesawat menjadi pengangkut kargo berhasil membuat maskapai mengoperasikan penerbangannya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Adanya peraturan dilarang membawa penumpang membuat maskapai mengalihfungsikan pesawatnya menjadi pesawat pengangkut logistik atau kargo. Hal ini membuat beberapa maskapai kembali "sibuk" untuk melakukan penerbangan.

PT Angkasa Pura I (Persero) mengungkapkan bahwa sudah banyak maskapai yang melakukan penerbangan untuk mengangkut logistik. Bahkan sejumlah maskapai meminta penerbangan tambahan (extra flight) untuk pelayanan ini.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung maskapai terkait permintaan penerbangan tambahan atau extra flight untuk mengangkut logistik atau kargo.

"Diharapkan alih fungsi ini dapat memperlancar arus kargo yang sempat tertunda pengirimannya karena banyaknya pembatalan penerbangan lanjutan akibat tingkat keterisisan penumpang yang tidak mencukupi kuota untuk terbang," ujar Fahmi di Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Setidaknya, terdapat 9 bandara Angkasa Pura I yang meminta penerbangan tambahan untuk mengangkut logistik atau kargo. Bandara tersebut yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara El Tari Kupang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Untuk mendukung hal itu, lanjut Fahmi, Angkasa Pura I telah melakukan koordinasi yang intensif dengan pihak maskapai agar konektivitas angkutan logistik udara di wilayah tengah dan timur Indonesia tetap terjaga di tengah masa pandemi ini, khususnya pada masa larangan mudik ini.

"Adapun total penerbangan kargo di 9 bandara Angkasa Pura I pada 25-28 April 2020 yaitu 409 penerbangan (204 kedatangan dan 205 keberangkatan) dengan total kargo sebanyak 2.315.627 kg," terang Fahmi

Dia mengungkapkan, tren permintaan extra flights untuk mengangkut logistik ini diawali oleh Bandara Sentani Jayapura. Sejak penerapan kebijakan Gubernur Papua yang menutup akses masuk orang atau penumpang baik melalui laut maupun udara pada 26 Maret lalu, sehingga penerbangan dari dan ke Bandara Sentani Jayapura hanya melayani penerbangan kargo saja.

Tren tersebut kemudian dilanjutkan di Bandara SAMS Sepinggan yang dilakukan sejak 10 April 2020 dan terus berlanjut hampir setiap hari dengan 2 penerbangan per harinya (datang dan berangkat) hingga 28 April kemarin.

Adapun maskapai yang mengajukan extra flights di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, dan Sriwijaya Air dengan tujuan Jakarta-Cengkareng, Makassar, dan Palu.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4201 seconds (0.1#10.140)