Imbas Harga Pangan Naik, Partai Perindo Dorong Pemerintah Kucurkan Dana Taktis Bantu Rakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan berbagai komoditas bahan pangan dikeluhkan sebagian masyarakat, lantaran membuat mereka harus mengocek kantong lebih dalam. Alasannya, uang yang dikeluarkan Rp1 juta untuk membeli bahan makanan dinilai tidak cukup untuk sebulan.
Menanggapi persoalan yang dihadapi masyarakat, Juru Bicara Nasional Partai Perindo , Yerry Tawalujan mengatakan, perlu adanya solusi terhadap masalah ekonomi dan sosial tersebut.
"Kita memahami kondisi rakyat kecil dengan penghasilan terbatas yang mengeluh karena biasanya belanja bahan makanan seharga Rp1 juta sebulan cukup. Tapi sekarang tidak cukup lagi karena naiknya harga berbagai bahan pangan," ujar Yerry kepada wartawan, Senin (27/11/2023).
Melihat fakta ini, Yerry berharap pemerintah untuk turun mengatasi permasalahan dihadapi masyarakat. "Kami minta Pemerintah memperhatikan keluhan masyarakat, dan memberikan solusi. Perbanyak bantuan sosial berupa bahan pangan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ," lanjut Yerry.
Yerry -yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara ini- mengatakan, rakyat kecil di daerah-daerah kekeringan paling parah begitu terdampak akibat kenaikan harga bahan pangan. Begitu juga dengan warga berpenghasilan rendah di daerah perkotaan.
"Kenaikan harga komoditas pangan ini bukan hanya mempersulit rakyat kecil di daerah yang paling parah dilanda kekeringan panjang dan kekurangan bahan pangan. Rakyat berpenghasilan rendah yang tinggal di perkotaan juga merasakan dampaknya," terang Yerry.
Untuk itu, Yerry meminta pemerintah turun langsung untuk memastikan keluhan rakyat akibat mahalnya harga pangan dan segera diberikan jalan keluar.
"Instansi terkait harus turun tangan langsung menanggulangi kenaikan harga pangan ini. Kalau boleh setiap Kementerian mengalokasikan sebagian anggaran belanjanya untuk bantuan pangan buat rakyat," pungkas Yerry.
Menanggapi persoalan yang dihadapi masyarakat, Juru Bicara Nasional Partai Perindo , Yerry Tawalujan mengatakan, perlu adanya solusi terhadap masalah ekonomi dan sosial tersebut.
"Kita memahami kondisi rakyat kecil dengan penghasilan terbatas yang mengeluh karena biasanya belanja bahan makanan seharga Rp1 juta sebulan cukup. Tapi sekarang tidak cukup lagi karena naiknya harga berbagai bahan pangan," ujar Yerry kepada wartawan, Senin (27/11/2023).
Melihat fakta ini, Yerry berharap pemerintah untuk turun mengatasi permasalahan dihadapi masyarakat. "Kami minta Pemerintah memperhatikan keluhan masyarakat, dan memberikan solusi. Perbanyak bantuan sosial berupa bahan pangan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ," lanjut Yerry.
Yerry -yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara ini- mengatakan, rakyat kecil di daerah-daerah kekeringan paling parah begitu terdampak akibat kenaikan harga bahan pangan. Begitu juga dengan warga berpenghasilan rendah di daerah perkotaan.
"Kenaikan harga komoditas pangan ini bukan hanya mempersulit rakyat kecil di daerah yang paling parah dilanda kekeringan panjang dan kekurangan bahan pangan. Rakyat berpenghasilan rendah yang tinggal di perkotaan juga merasakan dampaknya," terang Yerry.
Untuk itu, Yerry meminta pemerintah turun langsung untuk memastikan keluhan rakyat akibat mahalnya harga pangan dan segera diberikan jalan keluar.
"Instansi terkait harus turun tangan langsung menanggulangi kenaikan harga pangan ini. Kalau boleh setiap Kementerian mengalokasikan sebagian anggaran belanjanya untuk bantuan pangan buat rakyat," pungkas Yerry.
(akr)