Komitmen Allianz Menjadi Payung Besar Melindungi Masa Depan

Kamis, 30 November 2023 - 19:05 WIB
loading...
A A A
Dia pun tak menyangka di usianya yang terbilang masih muda, 35 tahun, harus pasang ring jantung. “Ini semua karena gaya hidup saya yang tak sehat. Saya suka makan larut malam, dan mengkonsumsi minuman manis,” tuturnya. Dia pun kini sadar pentingnya menjalankan gaya hidup sehat. Meskipun kondisi jantungnya sudah tak lagi normal, namun dia bersyukur masih bisa beraktivitas dengan normal.

“Untuk biaya berobat memang alangkah baiknya jika kita punya jaminan lain selain jaminan kesehatan nasional. Ibaratnya memiliki dua payung, karena akan lebih aman, dan bisa menjalani hidup dengan tenang,” kata Ika. Dia pun menilai anak muda perlu memiliki perlindungan berupa jaminan ikut asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.

“Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Bahkan, kita tidak tahu apa yang terjadi besok, jangan sampai kemudian menyesal karena harus menjual aset yang kita kumpulkan untuk biaya berobat. Biaya premi bisa disesuaikan, bahkan ada yang Rp500 ribu sebulan. Itu sekadar mengurangi biaya hangout, tetapi untuk kebaikan masa depan,” sarannya.

Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Paling sering menyerang kelompok usia produktif, sehingga mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Catatan Kementerian Kesehatan, kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun. Terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, Penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, sisanya berupa penyakit kardiovaskular lainnya.

Menurut Direktur P2P PTM Dr Eva Susanti, tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang. Perilaku tersebut merupakan salah satu kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) serta berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.

Tak sekadar penyakit jantung, tingginya biaya berobat juga terjadi untuk penyakit lain yang memerlukan perawatan khusus. Hal itulah yang membuat Ewo Raswa memutuskan untuk memberikan jaminan kesehatan tambahan kepada karyawannya. Ewo bersama tiga rekannya mendirikan sebuah perusahaan pemasaran yang kini memiliki puluhan karyawan.

“Kita memilih asuransi segmen korporat. Jadi tak hanya untuk karyawan, tapi juga keluarganya,” paparnya. Ewo menilai penting membekali karyawannya dengan asuransi tambahan. Hal itu lantaran biaya kesehatan yang semakin meningkat. “Apalagi jika pengobatannya tak maksimal, tentu akan memengaruhi produktivitas,” imbuhnya.

Ewo pun mengaku terkesan dengan asuransi kesehatan dari Allianz Indonesia. Selain memiliki perlindungan yang luas untuk rawat jalan maupun rawat inap, prosedur yang ditetapkan pun tak berbelit. Dia berkisah, saat anaknya, Nasya (15) harus menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Bekasi, semua proses administrasi berjalan cepat. Allianz Indonesia, menurut dia juga menghadirkan coverage yang besar terhadap penyakit kritis. Hal itu membuat Ewo merasa tenang karena tak perlu lagi memikirkan biaya ekstra untuk berobat.

“Salah satu kelebihan yang dimiliki Allianz adalah kecepatan respons, ketika ada hal yang harus dikonfirmasi rumah sakit, langsung saat itu juga direspons,” ungkapnya. Dia pun menilai, saat ini, perlu bagi perusahaan untuk memberikan jaminan kesehatan tambahan bagi karyawannya selain jaminan kesehatan nasional. “Itu sangat penting, karena coverage-nya akan semakin luas dengan kecepatan penanganan. Terkait plafon, tentunya bisa disesuaikan dengan kondisi perusahaan,” paparnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1978 seconds (0.1#10.140)