Komitmen Allianz Menjadi Payung Besar Melindungi Masa Depan
loading...
A
A
A
Tak hanya asuransi kesehatan, menurut Safir, memiliki asuransi jiwa juga sangat penting bagi perlindungan masa depan. Terlebih, di Indonesia, penghasilan keluarga berasal dari active income. Apabila si pencari nafkah tidak bekerja, maka tidak ada penghasilan yang masuk. “Kalau pencari nafkah meninggal dunia income otomatis berhenti. Jadi penting sekali keluarga punya asuransi jiwa yang melindungi pencari nafkah, kalau dia meninggal masih ada jaminan masa depan keluarganya dari asuransi,” paparnya.
Jaminan asuransi, juga bisa dijadikan warisan apabila pencari nafkah meninggal dunia. Keluarga yang ditinggalkan memiliki jaminan untuk melanjutkan kehidupan. “Saya sendiri sudah punya asuransi jiwa, kesehatan, dan kecelakaan. Jadi apabila saya meninggal karena kecelakaan, keluarga bisa dapat dua kali pertanggungan. Setiap hendak bepergian, saya selalu bicara dengan istri supaya menghafalkan nomor polis saya,” kata Safir.
Dia pun menyarankan agar masyarakat menyisihkan pengeluaran bulanannya untuk membeli polis asuransi kesehatan maupun jiwa. “Untuk orang yang enggak tahan antre lama-lama di faskes, lalu harus dirujuk ke RS utama yang antrenya lama, lebih baik punya jaminan juga dari asuransi swasta, untuk berjaga-jaga,” tutupnya.
Rendahnya literasi masyarakat terhadap asuransi menjadi perhatian para stakeholder industri asuransi di Tanah Air. Salah satunya PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Indonesia). Tak sekadar menghadirkan poduk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maupun produk lain, perusahaan asuransi yang berbasis di Jerman ini terus mendorong masyarakat untuk sadar pentingnya berasuransi.
Menurut Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia Hasinah Jusuf, Allianz Indonesia mendukung penuh upaya regulator dalam mengakselerasi indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat. “Kami tentunya selalu berupaya untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang berguna bagi perluasan literasi, serta akses perlindungan dan layanan asuransi untuk semua kalangan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, agar lebih banyak masyarakat terproteksi dan dapat mencapai kemerdekaan finansial untuk masa depan bangsa yang lebih baik,” tegasnya.
Berangkat dari empat pilar tanggung jawab sosial perusahaan, yang salah satunya berfokus pada bidang pendidikan, Allianz Indonesia juga berkolaborasi dengan institusi-insitusi pendidikan di berbagai daerah untuk melakukan literasi finansial bagi kaum pelajar. Dengan menggunakan Allianz SmartPlan Board Game, Allianz melakukan edukasi finansial yang diharapkan para pelajar, guru, serta staf sekolah dapat memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan, risiko keuangan, pinjaman online, dan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kondisi keuangan. Melalui simulasi pembelajaran ini, Allianz Indonesia berupaya untuk mengedukasi para pelajar dalam menentukan serta mencapai tujuan keuangan di masa depan secara bijak.
Allianz Indonesia juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola keuangan dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Sebab, biaya kesehatan terus meningkat. Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 inflasi medis di Tanah Air melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3% per Agustus 2023. Ini berarti inflasi medis mencapai empat kaliu lipat dari inflasi ekonomi.
Chief Product Officer, Allianz Life Indonesia Himawan Purnama mengatakan, dalam menghadapi kenaikan biaya medis masyarakat perlu mempersiapkan yang terbaik, terlebih saat risiko kesehatan datang. Menurut dia, hal yang paling tepat adalah dengan memiliki proteksi tambahan melalui produk asuransi kesehatan.
Tidak ada kata terlambat untuk memiliki asuransi kesehatan, meskipun kenaikan biaya medis yang didorong inflasi medis sudah terjadi di Indonesia. Calon nasabah tetap akan mendapatkan manfaat dan kenyamanan serta mampu mengelola manajemen risiko di tengah inflasi medis dengan asuransi kesehatan. “Prinsipnya adalah semakin muda, semakin baik. Karena ketika membeli asuransi kesehatan selagi sehat, premi yang dibayarkan pun akan lebih ringan,” lanjutnya. Selain itu, calon nasabah perlu jujur dan rinci dalam mengisi SPAJ agar tidak terjadi kendala kedepannya saat melakukan klaim.
Bagi para nasabah yang sudah memiliki asuransi kesehatan dan mengalami kenaikan biaya medis maupun biaya asuransi, Himawan menyerukan untuk bersikap bijak dan cerdas. Asuransi kesehatan memberikan proteksi tambahan bagi pesertanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku jika terjadi risiko sehingga peserta lebih terlindungi dari segala risiko finansial jika terjadi suatu penyakit. “Dengan begitu tidak akan membuat tagihan biaya kesehatan membengkak,” katanya.
Jaminan asuransi, juga bisa dijadikan warisan apabila pencari nafkah meninggal dunia. Keluarga yang ditinggalkan memiliki jaminan untuk melanjutkan kehidupan. “Saya sendiri sudah punya asuransi jiwa, kesehatan, dan kecelakaan. Jadi apabila saya meninggal karena kecelakaan, keluarga bisa dapat dua kali pertanggungan. Setiap hendak bepergian, saya selalu bicara dengan istri supaya menghafalkan nomor polis saya,” kata Safir.
Dia pun menyarankan agar masyarakat menyisihkan pengeluaran bulanannya untuk membeli polis asuransi kesehatan maupun jiwa. “Untuk orang yang enggak tahan antre lama-lama di faskes, lalu harus dirujuk ke RS utama yang antrenya lama, lebih baik punya jaminan juga dari asuransi swasta, untuk berjaga-jaga,” tutupnya.
Rendahnya literasi masyarakat terhadap asuransi menjadi perhatian para stakeholder industri asuransi di Tanah Air. Salah satunya PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Indonesia). Tak sekadar menghadirkan poduk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maupun produk lain, perusahaan asuransi yang berbasis di Jerman ini terus mendorong masyarakat untuk sadar pentingnya berasuransi.
Menurut Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia Hasinah Jusuf, Allianz Indonesia mendukung penuh upaya regulator dalam mengakselerasi indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat. “Kami tentunya selalu berupaya untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang berguna bagi perluasan literasi, serta akses perlindungan dan layanan asuransi untuk semua kalangan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, agar lebih banyak masyarakat terproteksi dan dapat mencapai kemerdekaan finansial untuk masa depan bangsa yang lebih baik,” tegasnya.
Berangkat dari empat pilar tanggung jawab sosial perusahaan, yang salah satunya berfokus pada bidang pendidikan, Allianz Indonesia juga berkolaborasi dengan institusi-insitusi pendidikan di berbagai daerah untuk melakukan literasi finansial bagi kaum pelajar. Dengan menggunakan Allianz SmartPlan Board Game, Allianz melakukan edukasi finansial yang diharapkan para pelajar, guru, serta staf sekolah dapat memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan, risiko keuangan, pinjaman online, dan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kondisi keuangan. Melalui simulasi pembelajaran ini, Allianz Indonesia berupaya untuk mengedukasi para pelajar dalam menentukan serta mencapai tujuan keuangan di masa depan secara bijak.
Allianz Indonesia juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola keuangan dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Sebab, biaya kesehatan terus meningkat. Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 inflasi medis di Tanah Air melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3% per Agustus 2023. Ini berarti inflasi medis mencapai empat kaliu lipat dari inflasi ekonomi.
Chief Product Officer, Allianz Life Indonesia Himawan Purnama mengatakan, dalam menghadapi kenaikan biaya medis masyarakat perlu mempersiapkan yang terbaik, terlebih saat risiko kesehatan datang. Menurut dia, hal yang paling tepat adalah dengan memiliki proteksi tambahan melalui produk asuransi kesehatan.
Tidak ada kata terlambat untuk memiliki asuransi kesehatan, meskipun kenaikan biaya medis yang didorong inflasi medis sudah terjadi di Indonesia. Calon nasabah tetap akan mendapatkan manfaat dan kenyamanan serta mampu mengelola manajemen risiko di tengah inflasi medis dengan asuransi kesehatan. “Prinsipnya adalah semakin muda, semakin baik. Karena ketika membeli asuransi kesehatan selagi sehat, premi yang dibayarkan pun akan lebih ringan,” lanjutnya. Selain itu, calon nasabah perlu jujur dan rinci dalam mengisi SPAJ agar tidak terjadi kendala kedepannya saat melakukan klaim.
Bagi para nasabah yang sudah memiliki asuransi kesehatan dan mengalami kenaikan biaya medis maupun biaya asuransi, Himawan menyerukan untuk bersikap bijak dan cerdas. Asuransi kesehatan memberikan proteksi tambahan bagi pesertanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku jika terjadi risiko sehingga peserta lebih terlindungi dari segala risiko finansial jika terjadi suatu penyakit. “Dengan begitu tidak akan membuat tagihan biaya kesehatan membengkak,” katanya.