Harga Minyak Dunia Bisa Sentuh USD100 per Barel, Goldman Sachs Ungkap Beberapa Ancaman

Jum'at, 01 Desember 2023 - 11:18 WIB
loading...
Harga Minyak Dunia Bisa Sentuh USD100 per Barel, Goldman Sachs Ungkap Beberapa Ancaman
Goldman Sachs meramalkan, harga minyak mentah dunia pada tahun 2024 bisa melonjak hingga USD100 per barel, begini sebabnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Goldman Sachs meramalkan, harga minyak dunia pada tahun 2024 bisa melonjak hingga USD100 per barel di tengah rentetan risiko gangguan pasokan. Proyeksi tersebut menyiratkan harga minyak mentah bakal meningkat 19%, mengingat minyak Brent diperdagangkan pada posisi USD84 per barel di hari Kamis, kemarin.

"Kebijakan produksi OPEC kemungkinan akan menjadi faktor kunci yang mendukung pergerakan harga (minyak mentah) pada 2024," ungkap pakar dalam sebuah catatan seperti dilansir Bussines Insider.



Produsen minyak dunia yang tergabung dalam OPEC+, dijadwalkan menggelar pertemuan hari ini untuk membahas kemungkinan perubahan produksi minyak kolektif mereka. Arab Saudi dan Rusia, produsen terbesar di blok itu, sudah berkomitmen untuk memangkas produksi secara sukarela yang akan berjalan hingga akhir tahun.

Goldman menambahkan, pemotongan pasokan itu bisa memburuk jika konflik di Timur Tengah terus memanas. Iran misalnya, bisa terlibat lebih dalam di perang Israel-Hamas. Dan jika Iran memutuskan memblokir jalur pengiriman utama untuk minyak mentah, sentimen itu bisa mempengaruhi sekitar 20% dari pasokan minyak dunia, seperti diperkirkan oleh para ahli strategi.



Amerika Serikat atau AS berpotensi bisa menjatuhkan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran dan produsen minyak utama lainnya, yang berpotensi memperburuk pasokan. Ada kemungkinan bahwa dampak dari gangguan pasokan ini dapat dibatasi.

Timur Tengah menyumbang bagian yang lebih kecil dari pasokan minyak dunia daripada yang terjadi pada 1970-an dan 1980-an, ketika guncangan pasokan minyak memicu krisis stagflasi di AS. Saat itu, OPEC menyumbang sekitar 55% dari pasokan minyak mentah dunia. Hari ini, itu hanya 35%.

Selain itu, perang Israel-Hamas telah berdampak pada harga minyak sepanjang tahun ini. Minyak mentah Brent sebenarnya telah turun sekitar 3% selama sebulan terakhir.

"Meskipun demikian, harga minyak bergejolak dan dapat meningkat sementara hanya karena kekhawatiran gangguan, seperti yang dialami pada awal perang Rusia-Ukraina pada 2022," tambah ahli strategi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2023 seconds (0.1#10.140)