Mengurai Makna Konstruksi Berkelanjutan di Indonesia lewat OGRA 2023 Asia

Jum'at, 01 Desember 2023 - 12:30 WIB
loading...
Mengurai Makna Konstruksi Berkelanjutan di Indonesia lewat OGRA 2023 Asia
OGRA 2023 ASIA adalah kompetisi dua tahunan yang mengapresiasi proyek konstruksi dan desain berkelanjutan (sustainable). Pada ajang kali ini arsitektur memborong gelar juara. Foto/Dok
A A A
TANGERANG - Konstruksi berkelanjutan di Asia khususnya Indonesia memiliki makna tersendiri bagi pembangunan masyarakat. Ini terlihat dari berbagai proyek yang memenangkan Onduline Green Roof Awards (OGRA) 2023 ASIA.

Puncak penyelenggaraan OGRA 2023 ASIA telah usai pada, Rabu (29/11/2023). Onduline Indonesia bersama Onduline Group telah memilih lima pemenang utama, yang menjadi representasi karya terbaik di antara lebih dari 700 peserta yang berpartisipasi sejak dibukanya pendaftaran pada 4 April 2023 lalu.



Kompetisi terbuka untuk arsitek perorangan dan proyek, desainer, pengembang properti dan pelaksana konstruksi yang ingin membuat perubahan besar dan inovatif di dunia arsitektur Asia.

Dihelat lewat kolaborasi Onduline dengan asosiasi besar yaitu Green Building Council Indonesia (GBCI), Philippines Green Building Council, Malaysia Green Building Council dan Indian Green Building Council, tema: Tropical Passive Roof Design for Low Energy Houses menjadi keunikan sekaligus tantangan bagi para peserta professional, untuk mengimajinasikan kembali hunian ideal dengan menempatkan kenyamanan tata cahaya dan udara, serta dekor keseluruhan interior-eksterior sebagai kesatuan yang padu dalam fungsional sebuah ruang.

OGRA 2023 ASIA adalah kompetisi dua tahunan yang mengapresiasi proyek konstruksi dan desain berkelanjutan (sustainable) berhadiah total USD9,200 atau setara hampir Rp150 juta. Sejak awal berniat mendorong pengembangan properti berkelanjutan itu, sekaligus memberikan panduan kepada konsumen dalam memilih material ramah alam.



Ini adalah sayembara OGRA keenam kalinya sepanjang 10 tahun terakhir yang diselenggarakan sebagai kompetisi regional, dan pertama kalinya diselenggarakan di level Asia, yang mencakup Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

“Tahun ini kami mengangkat tema kompetisi cukup sulit dan tidak familiar. Umumnya kompetisi desain dan arsitektur itu fokus pada looks, artistik dan dekorasi, namun pada kompetisi OGRA 2023 ASIA ini ada kriteria nilai tambah, yaitu fungsi," ujar Ketua Sayembara OGRA 2023 ASIA, Reissa Siregar dalam Konferensi Pers Winner Announcement OGRA 2023 ASIA di Tangerang, Rabu (29/11).

"Bagaimana desain bangunan tersebut cocok diaplikasikan untuk daerah tropis, bisa dihuni tidak. Kompetisi ini bukan sekadar sayembara, tetapi berharap ada value dan dampak terhadap hidup manusia karena hampir 80 persen hidup kita berada dalam bangunan,” sambungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)