Tahun Anjing dan Tanah Baik untuk Investasi Properti

Senin, 18 Desember 2017 - 14:10 WIB
Tahun Anjing dan Tanah Baik untuk Investasi Properti
Tahun Anjing dan Tanah Baik untuk Investasi Properti
A A A
JAKARTA - Sebentar lagi tahun 2017 akan berakhir dan tahun depan sudah di depan mata. Semua orang akan mengharapkan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Apalagi untuk memilih properti.

Oleh karena itu, Grand Pramuka City bersama KORAN SINDO dan SINDOnews menyelenggarakan talkshow yang bertemakan "Memilih Bisnis Property dan Hoki di Tahun Anjing Tanah" di Grand Pramuka Square, Jakarta, Jumat 16 Desember 2017. Kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat yang ingin membeli hunian rumah atau apartemen, baik untuk investasi maupun untuk tempat tinggal.

Talkshow dihadiri ibu-ibu komunitas dari Peace and Love dan menghadirkan ahli feng shui Jennie Kumala Dewi dan Jeffry Yamin, Marketing Direktur Green Pramuka City. Selain menghadirkan ahli feng shui, juga diadakan kunjungan unit Apartemen Grand Pramuka City.

Jeffry Yamin mengatakan, bahwa dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% yang ditargetkan oleh pemerintah pada 2017, dia melihat kemampuan pemerintah dalam mendorong laju ekonomi nasional ke arah lebih baik. Walaupun tahun 2018-2019 merupakan tahun politik tapi tahun 2018 baik untuk beli hunian.

“Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk menstimulus sektor industri properti seperti Bank Indonesia 7-Day Repo Rate, tax amnesty, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), paket kebijakan ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Semua ini membuat saya optimistis dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri properti, termasuk hunian vertikal seperti apartemen,” kata Jeffry.

Data Bank Indonesia mencatat adanya indikasi peningkatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal II 2017. Misalnya KPR dan KPA mencatatkan kenaikan tertinggi yakni sebesar 70.7% pada kuartal II 2017 dan untuk segmen apartemen, rasio net performing loan (NPL) tertinggi berasal dari apartemen dengan luas kurang dari 21m2, yaitu 5,52%. Sementara rasio NPL terendah apartemen berasal dari tipe besar di atas 70 m2 yaitu sebesar 1,77%.

Konsultan property Colliers International memproyeksikan pasar apartemen di Jabodetabek supply-nya akan mencapai angka 34.000 pada 2018. Ini mengindikasikan optimisme pengembang terhadap pasar properti Tanah Air yang masih terus tumbuh.

Green Pramuka City sebagai salah satu pengembang yang turut meramaikan pasar hunian vertikal masih akan mengedepankan keunggulannya sebagai satu kawasan strategis di tengah kota Jakarta yang menawarkan konsep one stop living. Konsep ini memberikan kemudahan hidup bagi konsumennya.

Berbagai promo menarik diberikan seperti program cicilan 120 X tanpa slip gaji dan dokumen yang rumit, biaya angsuran ringan, dan DP mulai 10%. ”Gratis biaya pemeliharaan selama setahun dan kemudahan proses administrasi pun turut menjadi strategi Green Pramuka City dalam meraih pangsa pasar hunian vertikal tahun 2018,” ujarnya.

Jennie Kumala Dewi, ahli feng shui mengatakan bahwa tahun depan merupakan tahun yang baik untuk memilih beli rumah atau apartemen. Tahun depan merupakan unsur anjing dan tanah dan unsur tanah sangat kuat, sehingga baik untuk investasi apartemen.

Sementara itu para peserta menyambut bagus acara yang diselenggarakan karena dengan acara ini menambah pengetahuan. Seperti diungkapkan Amik dan Dela, yang menyambut antusias dengan acara ini. “Kita jadi tahu bagaimana memilih hunian yang baik dan tepat untuk investasi,” tuturnya. [syarif wibowo/Info]
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3537 seconds (0.1#10.140)