Kicauan Triliunan

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 06:03 WIB
loading...
Kicauan Triliunan
Foto/Koran SINDO
A A A
JAKARTA - Memiliki suara kicau yang merdu dan warna bulu indah membuat burung kicau menjadi primadona di kalangan pencinta burung. Presiden Joko Widodo pun mengatakan bahwa burung kicau memiliki kontribusi besar untuk pergerakan ekonomi.

Di kalangan kicaumania alias pencinta burung berkicau, nama burung seperti murai batu, kacer, cucak hijau, dan jalak suren ini memiliki harga yang tidak ramah di kantong. Terlebih lagi bila burung-burung tersebut pernah memenangkan kompetisi atau kejuaraan kicau.

Sebut misalnya burung murai batu yang memiliki kasta tertinggi di dunia burung kicau. Burung yang memiliki nama Latin Copsychus malabaricus ini selalu menjadi ikon kontes lomba burung berkicau. Burung dengan ciri khas warna hitam dan ekor panjang itu pandai menirukan bunyi suara yang ada di sekitarnya.

Murai batu pintar menirukan suara binatang lain seperti kera, kucing, ayam. Dengan berbagai kelebihannya, wajar jika banyak masyarakat yang kepincut untuk membudidayakannya. Apalagi burung ini bernilai ekonomis tinggi.

Tidak mengherankan jika harga burung ini pun terbilang mahal. Untuk yang masih anakan saja bisa mencapai Rp1,8 juta sampai Rp2 juta per ekor. Jika yang sudah menang kontes bisa dibanderol dengan harga Rp30 juta hingga ratusan juta rupiah. (Baca: Jastip, Usaha Nyaris Tanpa Modal, Penyelamat Saat Pandemi)

Tidak hanya murai, burung kacer pun memiliki nilai jual cukup mahal. Seekor burung ini pun bisa dibanderol dengan harga Rp150 juta. Harga ini pun sebanding dengan kicauannya yang kencang dan bernada riang.

Ada juga burung cucak hijau yang terlihat kecil dibanding burung kicau lain. Namun, harga jual burung yang berasal dari Jawa Timur ini memiliki harga sekitar Rp400.000 hingga Rp3 juta. Semakin proporsional bentuk tubuhnya, semakin besar dan tebal paruhnya, harga yang ditawarkan pun semakin mahal.

?Menurut salah seorang anggota tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi Malia Prawiradila?, Indonesia memiliki 1.606 jenis burung dan 376 di antaranya jenis endemik. Bahkan, 99% dari taksa burung yang hidup di Indonesia berhasil diternakkan. Murai, cucakrawa, dan jalak suren sudah tidak masuk dalam spesies yang terancam punah karena berhasil diternakkan.

"Ketiga burung kicau tersebut sudah berhasil dilestarikan oleh para penangkar sehingga tidak terancam punah. Memang di habitat aslinya sudah menipis, namun jumlahnya saat ini masih terus bertambah," ujarnya.

Penangkaran berperan penting dalam usaha konservasi burung. Pasalnya, para penangkar burung juga ikut melestarikan dan membudidayakan burung kicau. Ketika para penangkar melakukan perlombaan burung kicau, burung terebut harus berasal dari penangkaran dan bukan dari pengepul atau penjual burung hasil tangkapan dari hutan. (Baca juga: Rusia Diduga Kerahkan Sistem Rudal S-400 ke Libya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)