Boikot Bikin Starbucks dan H&M Bangkrut dalam Sekejap di Maroko

Selasa, 05 Desember 2023 - 14:32 WIB
loading...
Boikot Bikin Starbucks dan H&M Bangkrut dalam Sekejap di Maroko
Starbucks akan ditutup secara permanen di Maroko karena penurunan permintaan tiba-tiba. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Jaringan kedai kopi populer asal Amerika Serikat (AS), Starbucks , dan merek pakaian asal Swedia, H&M, akan ditutup secara permanen di Maroko karena penurunan permintaan yang tiba-tiba terkait dengan kampanye boikot pro-Palestina yang sedang berlangsung, demikian dilaporkan oleh situs berita Maroko, Media Maroc Hebdo.

Grup Alshaya asal Kuwait, yang mengelola waralaba H&M dan Starbucks di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, telah terkena dampak yang parah dari kampanye boikot tersebut.

"Menurut informasi yang dapat dipercaya, dua merek global utama, termasuk merek pakaian siap pakai asal Swedia, H&M, dan jaringan kedai kopi bergengsi asal Amerika Serikat, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai tanggal 15 Desember," demikian laporan tersebut, dikutip Doha News, Selasa (5/12/2023).



The New Arab melaporkan bahwa beberapa karyawan toko perusahaan tidak mengetahui adanya penutupan tersebut.

"Ini akan menjadi bencana, kami memiliki lebih dari 100 karyawan. Ke mana kami akan pergi setelah ini? Semoga saja laporan tersebut tidak benar," kata seorang pekerja di sebuah gerai Starbucks di Maroko kepada The New Arab.

Laporan-laporan lokal mengatakan bahwa konsumen mendukung boikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Starbucks memiliki 18 lokasi di Maroko, sementara H&M hanya membuka empat toko.

Sementara, Yabiladi, sebuah surat kabar online berbahasa Inggris yang meliput berita-berita di Maroko, melaporkan bahwa penutupan kedua waralaba tersebut terjadi setelah alasan manajemen dan kesulitan ekonomi struktural.

"Sumber-sumber yang meminta Yabiladi untuk tidak menyebutkan bahwa keputusan kedua merek tersebut tidak terkait dengan situasi di wilayah Timur Tengah," kata laporan tersebut.

"Sumber-sumber tersebut menyebutkan secara khusus beberapa masalah operasional untuk pemerintah lokal Maroko, juga menghubungkan penarikan ini dengan situasi ekonomi yang buruk," tambah laporan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2083 seconds (0.1#10.140)