Serikat Pekerja Sebut Garuda Pangkas Layanan demi Efisiensi

Selasa, 23 Januari 2018 - 15:46 WIB
Serikat Pekerja Sebut...
Serikat Pekerja Sebut Garuda Pangkas Layanan demi Efisiensi
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) Ahmad Irfan menyataan bahwa program efisiensi yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) cenderung sporadis dan mengganggu kegiatan operasional. Bahkan, Garuda sampai memangkas layanan yang diberikan untuk penumpang demi program efisiensi tersebut.

(Baca Juga: Pilot dan Karyawan Garuda Protes Jumlah Direksi Kebanyakan)

Dia mengatakan, awalnya karyawan sempat mendukung program efisiensi yang dilakukan perseroan. Namun sayangnya, manajemen tidak membuat skala prioritas dalam efisiensi tersebut, sehingga total anggaran semuanya dipotong.

"Cutting cost itu sekarang modelnya kami sempat mendukung efisiensi. Tapi, jangan total cost-nya yang dipotong. Sehingga, enggak tahu nih di dalamnya apa. Perlu pertimbangan skala prioritas," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Irfan mencontohkan, pengurangan layanan kepada penumpang misalnya jika sebelumnya di setiap daerah ada layanan food bagasi untuk kelas eksekutif, kini hal tersebut sudah tidak ada. Layanan tersebut hanya ada di Jakarta dan Denpasar.

"Ini pengurangan service, kita mau bintang lima tapi service diturunin. Jadi, tolong hak pengguna jasa jangan dikurangi. Faktor safety juga jangan dikurangi," tutur dia.

Sementara, Presiden Direktur Asosiasi Pilot Garuda Capten Bintang Hardiono menambahkan, program pemangkasan anggaran yang dilakukan manajemen terlalu membabibuta. Bahkan, dia mengaku merasa malu karena program tersebut menyebabkan pelayanan terhadap penumpang menurun.

"Dan ujung dari permasalahan kemarin adalah waktu Garuda terjadi delay pada Desember waktu peak season. Itu yang membuat kami seluruh penerbang merasa resah, kenapa perusahaan saya sedemikian rupa. Sehingga kita mencoba melayani penumpang dengan baik, tapi kami mendapatkan komplain penumpang yang servisnya dikurangi dan sebagainya. Akibatnya terjadi konflik di lapangan," terang dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8249 seconds (0.1#10.140)