2 Proyek Transportasi Canggih di Indonesia, Jadi Masa Kejayaan Kereta Api

Selasa, 26 Desember 2023 - 16:15 WIB
loading...
2 Proyek Transportasi Canggih di Indonesia, Jadi Masa Kejayaan Kereta Api
Kereta cepat Whoosh proyek transportasi massal yang kini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dalam satu tahun ini, telah diresmikan dua proyek transportasi massal yang kini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Kedua proyek transportasi massal tersebut merupakan proyek kereta api, diantaranya yakni kereta api ringan atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kedua diniatkan untuk diresmikan bersama pada 18 Agustus 2023 akan tetapi dalam kenyataannya perencanaan tersebut tidak sesuai rencana. LRT Jabodebek lebih dulu diresmikan pada Senin (28/9/2023) di Stasiun LRT Cawang.

Pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat perusahaan BUMN yakni PT Adhi Karya, PT Len Industri, PT INKA, dan PT Kereta Api Indonesia. Adapun peletakan batu pertama LRT Jabodebek dilakukan pada 9 September 2015. LRT Jabodebek dibangun di atas lintasan sepanjang 41,2 kilometer yang membentang dari Dukuh Atas hingga Harjamukti Cibubur dan Dukuh Atas hingga Jatimulya. Adapun proyek ini telah menghabiskan anggaran sebanyak Rp32,6 triliun yang mulanya ditarget dapat beroperasi sejak 2019, namun proyek ini baru bisa diresmikan 2023. Hal ini membuat adanya pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar Rp2,6 triliun dari sebelumnya hanya Rp29,9 triliun. Cost overrun tersebut ditambal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari PT KAI sebagai induk perusahaan.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan LRT terintegrasi di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Dan hari ini Alhamdulillah LRT juga sudah siap dioperasikan baik yang dari Harjamukti di Cibubur dan dari Bekasi ke Jakarta sepanjang 41,2 km dan menghabiskan anggaran Rp32,6 triliun," kata Jokowi dalam sambutannya di Stasiun LRT Cawang, Jakarta Timur, Senin 28 Agustus 2023.



Pengoperasian LRT Jabodebek sendiri akan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC ini adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

Dalam sambutannya, Jokowi berharap masyarakat dapat beralih ke moda transportasi massal. Passalnya kata Jokowi Jakarta selalu mempunyai masalah terhadap kemacetan. "Oleh sebab itu kenapa dibangun MRT, LRT, KRL, TransJakarta, BRT, kereta bandara agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal" ujar Jokowi kala itu.

Adapun tak lama diresmikan Jokowi, proyek ini banyak menemui masalah, mulai dari sistem pengereman yang tidak mulus, kondisi pintu yang kadang tak terbuka ketika sudah berhenti hingga terkahir yakni masalah keausan roda yang mengakibatkan berkurangnya jumlah trainset dan perjalanan.

Namun kini, sederet masalah tersebut sudah mulai dapat teratasi meskipun membutuhkan waktu yang lumayan lama. Kini jumlah trainset yang beropasi sudah menjadi 16 trainset dengan jarak antar kedatangan kereta hanya berkisar 7 hingga 14 menit.

Sementara itu, Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa diresmikan Jokowi pada 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta. Kereta ini disebut-sebut menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Peresmian tersebut sebenarnya juga sama seperti LRT Jabodebek yang beberapa kali mengalami mundur, hal ini lantaran belum terlalu siap proyek tersebut diresmikan hingga jadwal Presiden sendiri yang tak sesuai.

Adapun dalam peresmian tersebut, Jokowi juga mengenalkan jenama baru dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Nama tersebut yakni Whoosh. "Kereta cepat Jakarta Bandung ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan juga pertama di Asia Tenggara. Dengan kecepatan 350 km per jam, dan kereta cepat ini kita namakan Whoosh, W, o, o, s, h, di baca whoosh," kata Jokowi.

Proyek ini sendiri sudah direncanakan sejak tahun 2016 dengan lintasan sepanjang 142,3 kilometer dari Jakarta menuju Bandung dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti disetiap stasiun. Melewati empat stasiun, di antaranya Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar. Namun kini Stasiun Karawang juga belum dibuka untuk pemberhentian maupun pemberangkatan penumpang.

Pada awalnya proyek kereta cepat ini diperkirakan menelan biaya Rp86,67 triliun, namun terjadi pembengkakan (cost overrun) menjadi sekira Rp114,24 triliun pada 2021. Sementara untuk besaran biaya pembengkakan proyek kereta cepat pemerintah Indonesia dan China sudah menyepakatinya yakni USD1,2 miliar atau setara Rp18 triliun.

"(Cost overrun) sudah di angka USD 1,2 miliar udah final. udah selesai. Untuk bunganya kisarannya 3,5 sampai 4, lagi negosiasi," katanya di saat ditemui di Jakarta pada Selasa (3/10/2023).

Adapun kereta cepat Jakarta-Bandung menggunakan kereta cepat generasi terbaru, yakni CR400AF. CR400AF merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang. CR400AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa saat ini sektor transportasi kereta api Indonesia sedang dalam masa kejayaannya. Pasalnya kata Menhub, kini produk yang dikeluarkan oleh KAI sudah beroperasi dengan baik dan bisa bersaing dengan berbagai produk kereta dari negeri seberang. Misalnya yakni kereta cepat Whoosh.

"Secara jujur saya sampaikan bahwa sektor kereta api sedang pada masa jayanya. Terdapat beberapa produk yang sangat baik dan sudah dioperasikan," kata Menhub usai Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Gambir, Kamis (21/12/2023).

"Kita tau whoosh udah jalan, LRT Jabodebek sudah dilaksanakan, lalu kereta panoramic sudah dilakukan dan semua itu diberi apresiasi oleh masyarakat," tambahnya.



Bahkan dalam rilis terbaru yang dikeluarkan KCIC, sejak 2 bulan beroperasi kini kereta cepat whoosh sudah melayani 1 juta penumpang. Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan ini menjadi pencapaian tonggak penting dalam pelayanannya karena sudah melayani 1.028.216 penumpang hingga 25 Desember 2023 dalam kurun waktu 2 bulan beroperasi.

Adapun jumlah penumpang tertinggi yang dilayani dalam satu hari pada perjalanan kereta Whoosh telah mencapai hingga 21.500 penumpang per hari termasuk pada moment libur akhir tahun yang sedang berlangsung saat ini.

Ia mengatakan Ini menunjukkan tingginya permintaan masyarakat akan transportasi umum yang modern dan andal di Indonesia dengan efisiensi waktu tempuh dan kenyamanan. "KCIC berterima kasih kepada seluruh penumpang Whoosh dan ini menjadi salah satu motivasi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat," ujar Dwiyana dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023)
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)