Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Menko PMK Ingin Desa Berinovasi Manfaatkan Potensi Lokal
loading...
A
A
A
PENAJAM PASER UTARA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK , Muhadjir Effendy mengunjungi Desa Giri Mukti yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (21/12).
“Alhamdulillah kita bisa bersilaturahmi, saya ingin mengecek kondisi Desa Giri Mukti tentang progres penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem hingga akhir tahun ini,” ujar Muhadjir.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Giri Mukti Hendro Jatmiko Sormin, Muhadjir mendapati jumlah keluarga dengan kategori miskin ekstrem di Desa Giri Mukti sebanyak 67 keluarga dengan standar yang ditetapkan dalam program Bantuan Langsung Tunai. Sementara itu, jumlah balita dengan kondisi stunting tercatat ada enam orang dari total warga sebanyak 451 jiwa.
Melalui capaian itu, Muhadjir mengapresiasi prestasi yang diperoleh Desa Giri Mukti yang telah mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting secara berkesinambungan. Muhadjir berharap, pemerintah desa dapat terus berinovasi memanfaatkan potensi lokal yang ada agar dapat terus menekan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Sudah baik capaian yang diperoleh oleh desa ini. Saya berharap upaya Desa Giri Mukti dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan,” imbuh Muhadjir.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), tingkat kemiskinan ekstrem Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,13 persen atau 11,80 ribu jiwa. Posisi kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 sudah di bawah angka kemiskinan ekstrem Kalimantan Timur.
Sementara itu, prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Tahun 2022 sebesar 21,8 persen. Angka tersebut masih tergolong tinggi dan berada di atas prevalensi stunting nasional. Namun demikian, prevalensi stunting di kabupaten penyanggah Ibu Kota Negara Nusantara telah mengalami penurunan cukup signifikan, yakni sebesar 5,5 persen dari tahun 2021.
Dalam kunjungannya, Muhadjir memberikan bantuan paket sembako siap pakai kepada para warga yang berada di desa tersebut. Bantuan itu diharapkan dapat turut mengurangi beban pengeluaran harian yang dialami oleh masyarakat.
Turut mendampingi Menko PMK dalam kunjungan itu, Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun beserta jajaran Forkopimda Kabupten Penajam Paser Utara, serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito.
“Alhamdulillah kita bisa bersilaturahmi, saya ingin mengecek kondisi Desa Giri Mukti tentang progres penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem hingga akhir tahun ini,” ujar Muhadjir.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Giri Mukti Hendro Jatmiko Sormin, Muhadjir mendapati jumlah keluarga dengan kategori miskin ekstrem di Desa Giri Mukti sebanyak 67 keluarga dengan standar yang ditetapkan dalam program Bantuan Langsung Tunai. Sementara itu, jumlah balita dengan kondisi stunting tercatat ada enam orang dari total warga sebanyak 451 jiwa.
Melalui capaian itu, Muhadjir mengapresiasi prestasi yang diperoleh Desa Giri Mukti yang telah mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting secara berkesinambungan. Muhadjir berharap, pemerintah desa dapat terus berinovasi memanfaatkan potensi lokal yang ada agar dapat terus menekan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Sudah baik capaian yang diperoleh oleh desa ini. Saya berharap upaya Desa Giri Mukti dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan,” imbuh Muhadjir.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), tingkat kemiskinan ekstrem Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,13 persen atau 11,80 ribu jiwa. Posisi kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 sudah di bawah angka kemiskinan ekstrem Kalimantan Timur.
Sementara itu, prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Tahun 2022 sebesar 21,8 persen. Angka tersebut masih tergolong tinggi dan berada di atas prevalensi stunting nasional. Namun demikian, prevalensi stunting di kabupaten penyanggah Ibu Kota Negara Nusantara telah mengalami penurunan cukup signifikan, yakni sebesar 5,5 persen dari tahun 2021.
Dalam kunjungannya, Muhadjir memberikan bantuan paket sembako siap pakai kepada para warga yang berada di desa tersebut. Bantuan itu diharapkan dapat turut mengurangi beban pengeluaran harian yang dialami oleh masyarakat.
Turut mendampingi Menko PMK dalam kunjungan itu, Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun beserta jajaran Forkopimda Kabupten Penajam Paser Utara, serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito.
(akr)