Rupiah Ditutup Lesu di Rp15.525 Imbas Investor Menanti Berita dari AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini kembali ditutup melemah 9 poin ke level Rp15.525 setelah sebelumnya di level Rp15.516. Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar AS karena para pelaku pasar mengurangi taruhan bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya secepatnya pada bulan Maret.
"Gagasan ini diperburuk oleh data nonfarm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja yang memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (8/1/2024).
Inflasi AS menjadi fokus setelah data nonfarm payrolls mengejutkan Pasar kini fokus pada data utama inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Kamis ini. Angka tersebut, yang muncul setelah laporan gaji yang kuat, diperkirakan menunjukkan peningkatan inflasi dari bulan sebelumnya.
Tanda-tanda inflasi yang kaku merupakan pertanda buruk bagi spekulasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed, mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua hal utama yang menjadi pertimbangan bank sentral ketika menyesuaikan kebijakan moneter.
The Fed juga telah memperingatkan bahwa tanda-tanda inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja kemungkinan besar akan menghambat penurunan suku bunga lebih awal.
Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang menarik kembali ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga di bulan Maret. Para pedagang sekarang memperkirakan peluang sekitar 63% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret, turun dari peluang lebih dari 73% yang diperkirakan pada minggu lalu.
Dari sentimen domestik, optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun 2024 semakin meningkat di kalangan pengusaha dan masyarakat cerdik pandai, terlebih memasuki tahun politik.
Indonesia memiliki orang-orang kapabel yang nantinya bisa menjalankan tugas dalam mengatur perekonomian Indonesia. Mereka diproyeksi akan mendukung siapapun presiden yang terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.
Kemudian, Ada perilaku unik dari para pebisnis atau investor yang ada di Indonesia pada 2024 ini. Mereka akan menjalankan bisnis seperti biasa, dan tidak akan terganggu dengan berlangsungnya pemilu.
"Dan hal yang menarik dalam pemilu kali ini adalah bahwa dunia usaha baik asing maupun konglomerat besar Indonesia tidak menyesuaikan perilaku investasi atau komersialnya karena pemilu," kata Ibrahim.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini melemah tipis, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.510 - Rp15.550.
"Gagasan ini diperburuk oleh data nonfarm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja yang memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (8/1/2024).
Inflasi AS menjadi fokus setelah data nonfarm payrolls mengejutkan Pasar kini fokus pada data utama inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Kamis ini. Angka tersebut, yang muncul setelah laporan gaji yang kuat, diperkirakan menunjukkan peningkatan inflasi dari bulan sebelumnya.
Tanda-tanda inflasi yang kaku merupakan pertanda buruk bagi spekulasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed, mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua hal utama yang menjadi pertimbangan bank sentral ketika menyesuaikan kebijakan moneter.
The Fed juga telah memperingatkan bahwa tanda-tanda inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja kemungkinan besar akan menghambat penurunan suku bunga lebih awal.
Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang menarik kembali ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga di bulan Maret. Para pedagang sekarang memperkirakan peluang sekitar 63% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret, turun dari peluang lebih dari 73% yang diperkirakan pada minggu lalu.
Dari sentimen domestik, optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun 2024 semakin meningkat di kalangan pengusaha dan masyarakat cerdik pandai, terlebih memasuki tahun politik.
Indonesia memiliki orang-orang kapabel yang nantinya bisa menjalankan tugas dalam mengatur perekonomian Indonesia. Mereka diproyeksi akan mendukung siapapun presiden yang terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.
Kemudian, Ada perilaku unik dari para pebisnis atau investor yang ada di Indonesia pada 2024 ini. Mereka akan menjalankan bisnis seperti biasa, dan tidak akan terganggu dengan berlangsungnya pemilu.
"Dan hal yang menarik dalam pemilu kali ini adalah bahwa dunia usaha baik asing maupun konglomerat besar Indonesia tidak menyesuaikan perilaku investasi atau komersialnya karena pemilu," kata Ibrahim.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini melemah tipis, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.510 - Rp15.550.
(nng)