Investasi Sektor ESDM Tembus Rp471 Triliun, Terbesar dari Migas

Senin, 15 Januari 2024 - 15:07 WIB
loading...
Investasi Sektor ESDM Tembus Rp471 Triliun, Terbesar dari Migas
Menteri ESDM Arifin Tasrif beserta jajaran eselon I dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Kementerian ESDM, Senin (14/1/2024). FOTO/Atikah Umiyani
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi investasi di sektor ini pada 2023 senilai USD30,3 miliar atau setara Rp471 triliun.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan realisasi investasi tersebut meningkat 11% dibandingkan tahun 2022 senilai USD27 miliar didominasi dari subsektor migas dengan realisasi investasi USD15,6 miliar.

"Investasi di sektor ESDM capaiannya sebesr USD30,3 miliar. Sektor migas masih dominasi investasi sebesar USD15,6 miliar," ujar Arifin Tasrif dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Kementerian ESDM, Senin (14/1/2024).



Selanjutnya disusul mineral dan batubara (minerba) dengan kontribusi USD74,6 miliar. Lalu EBTKE dan listrik dengan kontribusi masing-masing sebeaar USD1,5 miliar dan USD5,8 miliar.

Lebih lanjut, tren positif ini pernah terjadi pada 2018-2019 lalu. Namun, sempat terdampak pandemi Covid-19 pada 2020 dan mulai meningkat lagi di 2021-2022 dengan puncak peningkatan terjadi di 2023.

"Jadi kalau kita lihat tren ini kita sebetulnya memiliki tren yang cukup baik. Sebetulnya di 2018, 2019 kemudian di 2020 kita dengan adanya covid dan mulai recovery 2021, 2022 dan kemudian lonjakan tinggi ini di 2023," katanya.



Arifin juga mengatakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor ESDM pada 2023 mencapai Rp300,3 triliun atau 116 persen dari target Rp259,2 triliun.

"Sektor PNBP itu kita lihat bahwa disektor PNBP ini juga capaiannya melebihi target yang kita targetkan kita tembus angka Rp300 triliun," jelasnya.

Arifin menjelaska dari PNBP tersebut sektor migas memberikan kontribusi Rp117 triliun. Sedangkan sektor-sektor lain seperti minerba disebabkan oleh demand yang meningkat di pasar global dan juga meningkatnya harga komoditas mineral.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)