Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Picu Keraguan Penurunan Suku Bunga

Rabu, 17 Januari 2024 - 22:42 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Picu Keraguan Penurunan Suku Bunga
Wall Street dibuka melemah pada perdagangan, Rabu (17/1/2024), setelah data penjualan ritel Amerika Serikat hanya naik tipis. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wall Street dibuka melemah pada perdagangan, Rabu (17/1/2024), setelah data penjualan ritel Amerika Serikat hanya naik tipis. Angka ini mengurai ekspektasi terhadap Federal Reserve atau The Fed terkait penurunan suku bunga di awal tahun ini.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,37% menjadi 37.222,34. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 0,67% pada posisi 4,734.21. Begitu juga Nasdaq Composite turun 0,83%, menjadi 14,820.81 pada bel pembukaan.



Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel bulan Desember naik 0,6% secara bulanan (Month-On-Month/MoM), lebih tinggi dari konsensus yang disurvei Reuters sebesar 0,4% MoM.Peningkatan angka penjualan ritel membawa kekhawatiran bahwa target inflasi The Fed di kisaran 2% masih sulit tercapai.

Ini tercermin dari peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Maret yang turun menjadi 55%, dari sekitar 60% sebelum data tersebut dirilis, menurut FedWatch Tool dari CME Group.



Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun naik lebih dari 4%, membebani saham-saham raksasa seperti Alphabet (GOOGL.O), Amazon.com (AMZN.O), Meta (META.O), yang turun antara 0,6% dan 0,9% dalam perdagangan pra-pasar.

“Bagi The Fed, angka-angka tersebut (penjualan ritel) menimbulkan keraguan lebih lanjut terhadap kemungkinan penurunan suku bunga pertama yang dilakukan pada bulan Maret, kemungkinan penurunan tersebut semakin berkurang,” kata Stuart Cole, kepala ekonom di Equiti Capital di London, dikutip dari Reuters.

Saat ini pelaku pasar masih menanti data produksi industri bulan Desember, yang akan dirilis sebelum pasar dibuka, dan rilis "Beige Book" yang berisi gambaran singkat mengenai perekonomian AS.

Sejumlah pejabat Fed juga diperkirakan akan berbicara pada Rabu. Pernyataan mereka akan menjadi petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)