Arab Saudi Klarifikasi Kabar Gabung BRICS, Belum Resmi Jadi Anggota!

Kamis, 18 Januari 2024 - 13:00 WIB
loading...
Arab Saudi Klarifikasi Kabar Gabung BRICS, Belum Resmi Jadi Anggota!
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina, 30 November 2018. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque
A A A
DAVOS - Menteri Perdagangan Arab Saudi, Majid Al-Kasabi mengklarifikasi, terkait kabar Arab Saudi telah resmi menjadi anggota BRICS . Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Ia mengumumkan, Arab Saudi belum secara resmi bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS.



Sebelumnya media pemerintah Arab Saudi pada awal bulan ini melaporkan, bahwa kerajaan sudah sah menjadi anggota BRICS. Namun tidak berselang lama, kabar bergabungnya Arab Saudi dalam kelompok negara-negara berkembang di BRICS kemudian dihapus dari media sosial (medsos).

"Arab Saudi diundang untuk menghadiri BRICS, kami belum secara resmi bergabung dengan BRICS," jelas Al-Kasabi.



Seperti diketahui kelompok negara-negara berkembang yatau BRICS memutuskan pada tahun lalu untuk melakukan ekspansi. Pada bulan Agustus 2023, blok ekonomi yang pada saat itu terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, setuju untuk mengakui Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru.

Selanjutnya perluasan BRICS masih membiarkan pintu terbuka untuk menerima anggota baru. Di sisi lain, Argentina belum lama ini menyatakan, resmi menolang undangan bergabung dalam BRICS setelah mempunyai presiden baru. Diungkapkan Presiden Argentina terpilik, Javier Milei telah lama menentang langkah bergabung dengan BRICS.

Dalam pernyataannya, Milei menekankan negaranya tidak akan "bersekutu dengan komunis" di bawah pengawasannya.

Mulai dari 1 Januari, BRICS sebagai perkumpulan negara berkembang sudah menjadi kelompok ekonomi papan atas denghan menyambut Uni Emirat Arab (UEA), Iran, Mesir, dan Ethiopia. Menurut IMF, BRICS yang diperluas saat ini menyumbang 36% dari PDB global dalam hal paritas daya beli, melebihi kelompok negara-negara Barat dalam G7.

Mengomentari pernyataan menteri Saudi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "pekerjaan integrasi Arab Saudi dengan negara-negara BRICS terus berlanjut," karena Rusia menganggapnya sangat penting.

Dia juga menambahkan, bahwa Presiden Vladimir Putin membahas aksesi negara itu selama kunjungannya baru-baru ini ke Riyadh.

Keanggotaan Arab Saudi akan menguntungkan secara ekonomi bagi BRICS karena negara itu adalah ekonomi terbesar di dunia Arab, dengan PDB tahunan lebih dari USD1 triliun. Selain itu, kerajaan Arab Saudi memiliki sekitar 15% dari cadangan minyak dunia.

Analis mencatat bahwa menjadi anggota BRICS akan mewakili perubahan strategis bagi Arab Saudi, membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan pengaruhnya di antara sesama negara anggota Timur Tengah.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)