Jumlah Pengangguran di Indonesia Tembus 7,86 Juta Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat tajam. Dalam setahun angka pencari kerja mencapai 4 juta orang.
Secata agregat, pengangguran alias belum bekerja mencapai 5,32 persen atau setara 7,86 juta orang. Sementara, jumlah orang yang sedang pekerja berada di posisi 147 juta.
"Dan kalau kita lihat lapangan kerja kita terus meningkat, satu tahun sekitar 4 juta angkatan kerja yang perlu masuk lapangan kerja. Dan secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang dan jumlah yang belum bekerja masih sekitar 5,32 persen," ujar Airlangga saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).
Lantas, apa strategi pemerintah untuk menekan jumlah pengangguran dan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan?
Airlangga memandang satu dari sekian banyak strategi untuk menekan angka pengangguran di Indonesia melalui pelaksanaan program Kartu Prakerja. Pasalnya, program ini dinilai bisa meningkatkan upskilling dan reskilling peserta atau masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Karena itu, pemerintah terus mendorong pelaksanaan Kartu Prakerja. Sepanjang tahun ini pemerintah akan menjaring 1,2 juta peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. "Jadi ini perlu kita dorong supaya mereka mempunyai upskilling dan reskilling," jelasnya.
Airlangga mencatat jumlah lulusan SMA selama dua tahun terakhir juga naik tajam hingga menyentuh angka 3,5 juta sampai 4 juta orang. Kondisi ini mengkhawatirkan jika tidak dibarengi dengan pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Apalagi, pemerintah harus memanfaatkan bonus demografi yang ada saat ini untuk menuju Indonesia Emas. "Jadi ini sesuatu yang harus disesuaikan dengan pendidikan secara masif, kalau kita mau menggunakan bonus demografi sebagai kesempatan kita untuk meningkatkan keterampilan SDM," papar dia.
"Indonesia punya kesempatan 10 tahun ke depan tentu harus dimanfaatkan. Salah satu program yang bisa secara masif mendorong peningkatan skill, Kartu Prakerja. Tidak ada satu universitas pun di Indonesia yang bisa melatih satu juta orang dalam waktu satu tahun, hanya Prakerja yang bisa melakukannya," beber Airlangga.
Secata agregat, pengangguran alias belum bekerja mencapai 5,32 persen atau setara 7,86 juta orang. Sementara, jumlah orang yang sedang pekerja berada di posisi 147 juta.
"Dan kalau kita lihat lapangan kerja kita terus meningkat, satu tahun sekitar 4 juta angkatan kerja yang perlu masuk lapangan kerja. Dan secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang dan jumlah yang belum bekerja masih sekitar 5,32 persen," ujar Airlangga saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).
Lantas, apa strategi pemerintah untuk menekan jumlah pengangguran dan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan?
Airlangga memandang satu dari sekian banyak strategi untuk menekan angka pengangguran di Indonesia melalui pelaksanaan program Kartu Prakerja. Pasalnya, program ini dinilai bisa meningkatkan upskilling dan reskilling peserta atau masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Karena itu, pemerintah terus mendorong pelaksanaan Kartu Prakerja. Sepanjang tahun ini pemerintah akan menjaring 1,2 juta peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. "Jadi ini perlu kita dorong supaya mereka mempunyai upskilling dan reskilling," jelasnya.
Airlangga mencatat jumlah lulusan SMA selama dua tahun terakhir juga naik tajam hingga menyentuh angka 3,5 juta sampai 4 juta orang. Kondisi ini mengkhawatirkan jika tidak dibarengi dengan pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Apalagi, pemerintah harus memanfaatkan bonus demografi yang ada saat ini untuk menuju Indonesia Emas. "Jadi ini sesuatu yang harus disesuaikan dengan pendidikan secara masif, kalau kita mau menggunakan bonus demografi sebagai kesempatan kita untuk meningkatkan keterampilan SDM," papar dia.
"Indonesia punya kesempatan 10 tahun ke depan tentu harus dimanfaatkan. Salah satu program yang bisa secara masif mendorong peningkatan skill, Kartu Prakerja. Tidak ada satu universitas pun di Indonesia yang bisa melatih satu juta orang dalam waktu satu tahun, hanya Prakerja yang bisa melakukannya," beber Airlangga.
(nng)