Harga Nikel Terjun Bebas Sejak 2023, Begini Respons Penambang

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:33 WIB
loading...
Harga Nikel Terjun Bebas Sejak 2023, Begini Respons Penambang
Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyampaikan bahwa kondisi nikel sejak April 2023 sampai saat ini mengalami penurunan harga dan sangat terdampak pada seluruh pelaku industri nikel. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyampaikan bahwa kondisi nikel sejak April 2023 sampai saat ini mengalami penurunan harga dan sangat terdampak pada seluruh pelaku industri nikel. Sekjen APNI, Meidy Katrin Lengkey mengatakan, bukan hanya Indonesia, bahkan beberapa tambang nikel harus tutup di beberapa negara seperti Australia.

"Dalam hal ini, puji Tuhan Indonesia masih cukup bertahan dengan kondisi nikel yang terjadi untuk harga nikel yang semakin drop lagi," kata Meidy dalam Market Review IDX, Rabu (24/1/2024).



Menurut APNI, salah satu faktor pendukung harga nikel dunia makin turun sejak tahun kemarin itu adalah oversupply nikel dari Indonesia. "Di sisi lain kita bangga dengan keberhasilan downstream nikel di Indonesia, terlalu over, terlalu berhasil, terlalu sukses, bahkan melebihi kapasitas," ungkap Meidy.



Perlu diketahui berdasarkan data APNI, saat ini 81 pabrik sudah melakukan kegiatan produksi. Artinya sudah mengkonsumsi bijih nikel Indonesia dan sudah memproduksi nikel olahan.

Bahkan sudah ada 4 pabrik dari 81 pabrik tersebut yang sudah mengolah hidrometalurgi menjadi MHP, salah satu bahan baku atau material baterai nantinya, yaitu nikel, mangan, kobalt.Terkait dengan produksi nikel nasional oversupply, Meidy menilai karena keseksian nikel saat ini hanya sedang berkurang.

"Karena dampak tidak balance nya oversupply nikel dunia, salah satunya oversupply nikel Indonesia yang kalau saya sampaikan seluruh nikel olahan dari Indonesia masih dikirim ke negara China," jelasnya.

Sedangkan kondisi negara China sendiri sama seperti nikel, penurunan tajam juga dampak dari ekonomi yang ada di negara berjuluk Tirai Bambu itu sendiri. Untuk demand olahan nikel dari Indonesia, mayoritas untuk stainless steel di China.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)