Arab Saudi Turun Takhta, Rusia Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke China

Kamis, 25 Januari 2024 - 14:29 WIB
loading...
Arab Saudi Turun Takhta,...
Rusia menggeser Arab Saudi menjadi pemasok minyak terbesar ke China. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Rusia menggeser Arab Saudi menjadi pemasok minyak terbesar China pada 2023, menurut data Bea Cukai China terbaru. Pembeli minyak mentah terbesar di dunia ini mengimpor minyak Rusia dengan harga murah dalam jumlah yang mencapai rekor tahun lalu, mengambil keuntungan dari upaya Moskow mencari pembeli baru di tengah sanksi-sanksi Barat setelah invasi Kremlin ke Ukraina pada 2022.

Berdasarkan data Bea Cukai China, volume minyak mentah Rusia yang dikirim ke China melonjak 24% pada 2023 menjadi 107,02 juta metrik ton, dibandingkan dengan tahun 2022. Hal ini membantu Rusia mengambil alih posisi Arab Saudi sebagai pemasok minyak mentah terbesar China.

Negara Timur Tengah ini mengirimkan 85,96 juta metrik ton minyak mentah ke China pada tahun 2023, turun 2% dari tahun 2022. Rusia sekarang menyumbang 19% dari impor minyak China, sementara Arab Saudi menyumbang 15%. Rusia menjadi pemasok minyak terbesar China delapan tahun lalu, tetapi jatuh di belakang Arab Saudi antara 2019 dan 2021, ketika negara Teluk itu meningkatkan perdagangan energinya dengan Beijing.



Namun, sejak 2022, China telah meningkatkan pembelian minyak Rusia yang lebih murah setelah Barat menghantam Moskow dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Impor minyak mentah Rusia oleh China meningkat 8% pada tahun 2022 menjadi 86,24 juta metrik ton, dibandingkan dengan tahun 2021. Negara tetangganya, India, juga meningkatkan pembeliannya secara tajam.

China akan memaksimalkan asupan minyak mentah yang didiskon," kata Vandana Hari, pendiri Vanda Insights yang berbasis di Singapura, dikutip CNN, Kamis (25/1/2024).

"Barel Rusia jauh lebih murah daripada kualitas yang sebanding hingga tahun 2023, karena terbatas pada pasar China dan India, kurang lebih."

Total pengeluaran China untuk minyak mentah Rusia mencapai USD60,64 miliar tahun lalu. Ini berarti harga impor rata-rata USD566,64 per metrik ton, menurut perhitungan CNN. Ini sekitar 10% lebih murah daripada harga rata-rata yang dibayarkannya untuk minyak mentah Saudi, yaitu USD626,86 per metrik ton.

Diskon minyak Rusia telah membantu China mengurangi tagihan anggaran energinya. Meskipun ada peningkatan 11% dalam volume impor minyak mentah secara keseluruhan, termasuk dari Arab Saudi dan Irak, total pengeluaran untuk pembelian minyak sebenarnya turun 7,7% pada tahun 2023 menjadi USD337,5 miliar dibandingkan dengan tahun 2022.

Menurut dia, pemangkasan produksi Arab Saudi juga membantu Rusia untuk melompati. Negara Teluk ini menerapkan pemangkasan produksi sukarela tambahan sebesar 1 juta barel per hari dari Juli hingga Desember tahun lalu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)