Wall Street Meningkat Saat Kekhawatiran Perang Dagang Mereda

Kamis, 07 Juni 2018 - 08:12 WIB
Wall Street Meningkat Saat Kekhawatiran Perang Dagang Mereda
Wall Street Meningkat Saat Kekhawatiran Perang Dagang Mereda
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat meningkat dengan bantuan dari saham keuangan ketika investor optimistis seiring data ekonomi yang menunjukkan penguatan. Sentimen positif lainnya datang dari ketakutan akan perang dagang yang semakin mereda hingga Nasdaq terus mencetak rekor tertinggi.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan di akhir hari perdagangan bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau selama pertemuan puncak G7 minggu ini. Ia juga menerangkan Trump tidak akan mundur dari kebijakan garis keras dalam perdagangan.

Seperti diketahui AS berencana menerapkan tarif impor tinggi untuk beberapa komoditas yang berasal dari Eropa. Hal itu sempat memicu kembali kekhawatiran perang dagang antara Negeri Paman Sam -julukan AS- dengan mitra dagang mereka.

Tapi laporan sebelumnya menerangkan para pejabat perdagangan AS tengah mempertimbangkan tawaran tambahan impor China mencapai USD70 miliar. Sebagai upaya Beijing untuk mencoba meredakan isu perang dagang.

Dow Jones Industrial Average tercatat naik 346.41 poin atau 1,4% menjadi 25.146,39 sedangkan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan 23,55 poin yang setara dengan 0,86% di posisi 2.772,35. Selanjutnya komposit Nasdaq terus menanjak sebesar 51,38 poin atau 0,67% ke level 7.689,24.

Sektor keuangan S & P yang naik 1,8% untuk menjadi dorongan terbesar. Dorongan terbesar Nasdaq datang dari Comcast Corp, yang sahamnya naik 3,8%. Saham Tesla melonjak 9,7% setelah Chief Executive Officer Elon Musk meyakinkan para pemegang saham.

Sementara sektor teknologi membalikkan kerugian sebelumnya untuk mengakhiri sesi dengan kenaikan 0,5%. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 6,88 miliar saham yang diperdagangkan atau lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata 20 sesi terakhir yakni 6,64 miliar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6144 seconds (0.1#10.140)