Saatnya Berdiri di Atas Kaki Sendiri, UMKM dan Pengusaha Besar Hadapi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Eksportir Dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) membuat beberapa rekomendasi untuk pemerintah dan komponen-komponen penggerak ekonomi untuk memanfaatkan momen 17 Agustus 2020 yang akan datang untuk membangkitkan kesadaran berbangsa dan bernegara di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum I ASEPHI Hatman dalam konferensi pers virtual Inacraft ke-22.
"Semua komponen penggerak ekonomi, baik itu pengusaha besar, UMKM, BUMN, dan pihak lainnya, harus mendukung pemerintah untuk merancang berdikari, berdiri di atas kaki sendiri dalam menghadapi wabah Covid-19 ini. Harus ada reformasi total paradigma di setiap komponen penggerak ekonomi," ungkap Hatman di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Inacraft Batal Digelar Tahun Ini, Nantikan pada Maret 2021 )
Pemerintah menurut ASEPHI, harus bisa membuat regulasi ekonomi yang berpihak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. BUMN di sisi lain, harus bisa mengubah orientasi bisnis menjadi kepentingan kebutuhan hajat hidup orang banyak, seperti evaluasi harga BBM, tarif listrik, serta restrukturisasi pinjaman bank sampai ada pengumuman status bebas Covid-19 secara nasional.
"Pengusaha besar diharapkan mencari bahan baku dan juga peluang pasar dalam negeri, atau bahkan menjadi fasilitator pengusaha kecil dan menengah," tambahnya.
Untuk pengusaha bisnis yang bergerak di bisnis e-commerce, ASEPHI merekomendasikan untuk memprioritaskan produk lokal sebagai barang dagangannya melalui kurasi dan garansi. "Hal ini menunjukkan adanya rasa nasionalisme di masa pandemi ini, bekerja pun harus bersungguh-sungguh dan peduli terhadap situasi sekarang," imbuh Hatman.
(Baca Juga: Pengusaha Kecil Mau Ditransfer Bantuan Rp2,4 Juta, Ini Syaratnya )
ASEPHI lanjut dia, juga turut mengapresiasi #BanggaBuatanIndonesia sebagai program nasional. "Sebagai asosiasi besar, ASEPHI akan berusaha maksimal mewujudkan semua harapan di atas. ASEPHI juga siap berdiskusi dan berkoordinasi dan membantu dengan semua pihak komponen penggerak ekonomi agar keluar dari lubang jarum kemungkinan terjelek yaitu resesi dan kemungkinan yang lebih buruk," pungkas Hatman.
"Semua komponen penggerak ekonomi, baik itu pengusaha besar, UMKM, BUMN, dan pihak lainnya, harus mendukung pemerintah untuk merancang berdikari, berdiri di atas kaki sendiri dalam menghadapi wabah Covid-19 ini. Harus ada reformasi total paradigma di setiap komponen penggerak ekonomi," ungkap Hatman di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Inacraft Batal Digelar Tahun Ini, Nantikan pada Maret 2021 )
Pemerintah menurut ASEPHI, harus bisa membuat regulasi ekonomi yang berpihak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. BUMN di sisi lain, harus bisa mengubah orientasi bisnis menjadi kepentingan kebutuhan hajat hidup orang banyak, seperti evaluasi harga BBM, tarif listrik, serta restrukturisasi pinjaman bank sampai ada pengumuman status bebas Covid-19 secara nasional.
"Pengusaha besar diharapkan mencari bahan baku dan juga peluang pasar dalam negeri, atau bahkan menjadi fasilitator pengusaha kecil dan menengah," tambahnya.
Untuk pengusaha bisnis yang bergerak di bisnis e-commerce, ASEPHI merekomendasikan untuk memprioritaskan produk lokal sebagai barang dagangannya melalui kurasi dan garansi. "Hal ini menunjukkan adanya rasa nasionalisme di masa pandemi ini, bekerja pun harus bersungguh-sungguh dan peduli terhadap situasi sekarang," imbuh Hatman.
(Baca Juga: Pengusaha Kecil Mau Ditransfer Bantuan Rp2,4 Juta, Ini Syaratnya )
ASEPHI lanjut dia, juga turut mengapresiasi #BanggaBuatanIndonesia sebagai program nasional. "Sebagai asosiasi besar, ASEPHI akan berusaha maksimal mewujudkan semua harapan di atas. ASEPHI juga siap berdiskusi dan berkoordinasi dan membantu dengan semua pihak komponen penggerak ekonomi agar keluar dari lubang jarum kemungkinan terjelek yaitu resesi dan kemungkinan yang lebih buruk," pungkas Hatman.
(akr)