Ekonom: Secara Teknikal Indonesia Sudah Masuk Resesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai Indonesia secara teknikal sudah bisa mengalami resesi. Hal ini dikarenakan ekonomi Indonesia yang terus mengalami tekanan pada kuartal II dan akan terjadi di kuartal ketiga.
"Resesi adalah kenormalan baru di tengah wabah. Wabah terhadap perekonomian sangat besar terhadap perekonomian global dan masing- masing negara. Bahkan secara teknikal sesungguhnya kita sudah resesi," kata Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (13/8/2020). (Baca juga: Ribuan Triliun Tangkal Resesi )
Dia melanjutkan, resesi berpotensi terjadi di semua negara. Beberapa negara secara resmi sudah dinyatakan resesi. Apalagi, sejumlah negara akan menyusul, termasuk Indonesia.
"Fokus pemerintah sebaiknya menanggulangi wabah dan meningkatkan ketahanan masyarakat dan dunia usaha. Percepat realisasi semua program stimulus yang sudah direncanakan," imbuhnya. (Baca juga: Duit Rp11,5 Triliun dari Pusat ke Bank Daerah Cair, Menko Airlangga: Silahkan Ngutang! )
Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perhitungan resesi bagi Indonesia sebaiknya menggunakan pertumbuhan ekonomi tahunan bukan per kuartal.
"Untuk data PDB yang sudah dilakukan penyesuaian musiman, maka pada umumnya resesi teknis didefinisikan sebagai pertumbuhan per kuartal mengalami pertumbuhan yang negatif dua kuartal berturut-turut," tandasnya.
"Resesi adalah kenormalan baru di tengah wabah. Wabah terhadap perekonomian sangat besar terhadap perekonomian global dan masing- masing negara. Bahkan secara teknikal sesungguhnya kita sudah resesi," kata Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (13/8/2020). (Baca juga: Ribuan Triliun Tangkal Resesi )
Dia melanjutkan, resesi berpotensi terjadi di semua negara. Beberapa negara secara resmi sudah dinyatakan resesi. Apalagi, sejumlah negara akan menyusul, termasuk Indonesia.
"Fokus pemerintah sebaiknya menanggulangi wabah dan meningkatkan ketahanan masyarakat dan dunia usaha. Percepat realisasi semua program stimulus yang sudah direncanakan," imbuhnya. (Baca juga: Duit Rp11,5 Triliun dari Pusat ke Bank Daerah Cair, Menko Airlangga: Silahkan Ngutang! )
Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perhitungan resesi bagi Indonesia sebaiknya menggunakan pertumbuhan ekonomi tahunan bukan per kuartal.
"Untuk data PDB yang sudah dilakukan penyesuaian musiman, maka pada umumnya resesi teknis didefinisikan sebagai pertumbuhan per kuartal mengalami pertumbuhan yang negatif dua kuartal berturut-turut," tandasnya.
(ind)