Soal Pangkas Subsidi BBM untuk Wujudkan Makan Siang Gratis, Tim Prabowo Ungkap Baru Saran

Jum'at, 16 Februari 2024 - 16:31 WIB
loading...
Soal Pangkas Subsidi...
Prabowo Subianto ditekankan belum membuat keputusan terkait dengan kabar, soal penyesuaian subsidi energi yang di dalamnya termasuk subsidi BBM hingga LPG demi mewujudkan program makan siang gratis. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Prabowo Subianto ditekankan belum membuat keputusan terkait dengan kabar, soal penyesuaian subsidi energi yang di dalamnya termasuk subsidi BBM hingga LPG demi mewujudkan janji kampanyenya yakni makan siang gratis. Sebelumnya diberitakan Calon Presiden Nomor Urut 02 itu bakal menargetkan pemangkasan subsidi BBM sebagai langkah pertamanya setelah menjabat pada bulan Oktober, mendatang.



Prabowo telah disarankan untuk meninjau besarnya subsidi BBM (Bahan bakar minyak) yang mencapai Rp500 triliun tahun lalu, untuk memastikan hanya orang miskin yang akan mendapat manfaat. Akan tetapi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno menerangkan, belum jelas apakah menteri pertahanan itu bakal menerima saran tersebut.

"Saya tidak bisa mengatakan (Prabowo) sudah setuju, tetapi saran dari tim ahli adalah agar membuat anggaran negara menjadi lebih efisien," kata Eddy seperti dilansir Reuters.



Sebelumnya Prabowo telah melakukan pidato pemenangan setelah penghitungan cepat atau quick count oleh lembaga survei independen menunjukkan mantan komandan pasukan khusus itu meraih sekitar 58% suara dalam pemilihan presiden hari Rabu (14/2).

Setelah hasilnya dikonfirmasi secara resmi, pemerintah baru akan mulai menjabat pada bulan Oktober 2024, mendatang.Seperti diketahui Indonesia sejauh ini telah mengucurkan berbagai subsidi, mulai dari bahan bakar minyak atau BBM hingga subsidi listrik sebagai upaya untuk menjaga inflasi tetap rendah.

Sementara Prabowo pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mengusung program unggulan yakni makan siang dan susu sekolah gratis yang diproyeksikan bisa menelan biaya hingga Rp450 triliun per tahun.

Prabowo juga berjanji untuk melanjutkan proyek warisan utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan ibukota yang masih dalam pembangunan bernama Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan, yang diperkirakan akan menelan biaya total USD32 miliar.

Kekhawatiran tentang manajemen fiskal Prabowo telah memicu spekulasi di pasar keuangan tentang siapa yang akan ia pilih sebagai menteri keuangan untuk mengisi posisi petahana Sri Mulyani Indrawati.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)