Bagaimana Jeff Bezos Membawa Amazon ke Puncak Bisnis

Rabu, 01 Agustus 2018 - 07:14 WIB
Bagaimana Jeff Bezos Membawa Amazon ke Puncak Bisnis
Bagaimana Jeff Bezos Membawa Amazon ke Puncak Bisnis
A A A
NEW YORK - Dua dekade silam, Jeff Bezos meramalkan sebuah masa depan ketika hanya dengan klik bakal menyulap sesuatu dari sebuah makanan hewan menjadi kaviar serta mal atau pusat perbelanjaan bakal memudar dalam popularitas. Selanjutnya toko-toko harus menawarkan hiburan serta kenyaman untuk mampu bertahan hidup di tengah persaingan.

Dilansir BBC, kemudian dengan gambaran itu seorang Jeff Bezos membangun kerajaan bisnisnya. Amazon yang didirikannya pada tahun 1994, kini menatap sebagai perusahaan pertama yang bakal senilai satu triliun dolar setelah bertransformasi dari penjual buku bekas menjadi perdagangan global. Tapi Bezos yang saat ini dilabeli orang terkaya di dunia, mengklaim mempunyai tujuan lebih tinggi daripada hanya membentuk kembali pasar ritel dunia.

Dia yang memiliki surat kabar Washington Post sejak 2013 lalu, saat ini tengah membangun perusahaan dirgantara yakni Blue Origin. Bahkan Ia berencana menjual tiket untuk perjalanan ke luar angkasa pada tahun depan. Jeff Bezos juga mengisyaratkan bakal mengumumkan rencana kegiatan sosial pada musim panas ini.

Bertahun-tahun yang lalu, pacar SMA-nya mengatakan kepada Wired bahwa Jeff Bezos selalu berharap bisa menghasilkan banyak uang, menelusuri perjalanannya menuju mimpi awal yakni menjelajahi angkasa luar. "Ini bukan tentang uang itu sendiri. Ini tentang apa yang akan dia lakukan dengan uang itu, tentang mengubah masa depan," katanya kepada majalah Wired.

Koloni Ruang Angkasa


Tanda-tanda ambisi Bezos muncul beberapa dekade lalu. Lahir dari orang tuayang bercerai, Ia lantas dibesarkan di Texas dan Florida oleh ibunya, Jackie dan ayah tirinya Mike Bezos seorang eksekutif Exxon yang melarikan diri dari Kuba ketika remaja setelah Fidel Castro berkuasa.

Sejak awal, Bezos menunjukkan kecenderungan minat terhadap teknik dan sains, membongkar boksnya dengan obeng pada usia tiga tahun, menurut biografi 2013 yang ditulis oleh Brad Stone. Selanjutnya dalam pidato kelulusan SMA, ia menguraikan visi untuk membangun koloni di luar angkasa.
Bagaimana Jeff Bezos Membawa Amazon ke Puncak Bisnis

Di Princeton University, Bezos belajar teknik dan ilmu komputer, kemudian menggunakan keahliannya di perusahaan keuangan di New York, di mana dia bertemu dengan istrinya MacKenzie, yang saat ini menjadi seorang novelis, di hedge fund, DE Shaw. Pada usia 30 tahun, kemudian Ia berhenti setelah menemukan statistik tentang pertumbuhan pesat internet.

Dalam pidato 2010 di Princeton, Bezos ingat keputusannya untuk memulai Amazon sebagai "jalan yang kurang aman". "Saya memutuskan harus mencobanya. Saya tidak berpikir saya akan menyesal mencoba dan gagal. Dan saya menduga saya akan selalu dihantui oleh keputusan untuk tidak mencoba sama sekali," katanya.

Raja Cybercommerce


Memulai dengan sedikit pertaruhan akan keberhasilannya, hingga didanai lebih dari USD100.000 yang berasal dari uang pribadi dan keluarga sehingga harus cepat dibayar kembali. Dalam waktu satu bulan dari peluncuran Amazon pada 1995, mereka telah mengirimkan pesanan ke 50 negara bagian dan 45 negara, menurut buku Stone, The Everything Store: Jeff Bezos dan Age of Amazon.

Dalam lima tahun pertama Amazon, akun pelanggan melonjak dari 180.000 menjadi 17 juta. Penjualan melonjak dari USD511.000 menjadi lebih dari USD1,6 miliar. Kemudian investor dengan nama besar berbondong-bondong melirik perusahaan Bezos di tengah gelombang pertama akan antusiasme dot com.

Kemudian mulai merambah publik pada tahun 1997, mengumpulkan USD54 juta dan mengubah Bezos, yang pernah membantu menyusun pesanan buku, menjadi salah satu orang terkaya di dunia sebelum usia 35 tahun. Pada tahun 1999, Majalah Time menobatkannya sebagai salah satu 'People of the Year' termuda, yang menjulukinya sebagai "raja cybercommerce".

Eksperimental


Dikenal sebagai bos yang gigih, Bezos telah membimbing Amazon dengan gambaran yang Ia punya sebagai strategi jangka panjang dan fokus "ke bawah" yakni pada pelanggan. Dalam prakteknya, itu berarti perusahaan bersedia mengeluarkan uang untuk menghasilkan uang, sebelum laba tahunan dalam 10 dari 23 tahun karena potongan harga, menawarkan pengiriman gratis dan menghabiskan bertahun-tahun mengembangkan perangkat baru seperti e-reader Kindle.

Tetapi Amazon juga tidak ragu untuk berhemat seperti membuat karyawan kantor pusat membayar parkir, bertempur dengan pemasok, menentang upaya serikat pekerja di gudangnya dan menghindari pajak sebanyak mungkin. Perusahaan mengalami beberapa kegagalan, seperti investasi awal di situs-situs seperti Pets.com yang kemudian membuat kehilangan uang. Tapi hari ini bahkan mereka tampak seperti simbol semangat kompetitif dan keinginan untuk bereksperimen.

Amazon melaporkan penjualan mencapai USD53 miliar dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni, dengan rekor laba kuartalan sebesar USD2,5 miliar. Perusahaan diperkirakan akan mencapai sekitar setengah dari seluruh penjualan belanja online di AS tahun ini dan hampir 5% dari pasar ritel secara keseluruhan di negara itu, menurut perusahaan riset eMarketer.

Saat ini, Amazon mempekerjakan lebih dari 575.000 orang dimana kekuatan mereka hampir seluruh penduduk Luksemburg. Kesemuanya itu termasuk menyediakan logistik, penyimpanan, pinjaman dan platform penjualan ke ratusan ribu pedagang pihak ketiga dan divisi komputer yang menguntungkan, dan menjadi tuan rumah besar dunia sebagai perusahaan pada server datanya menjadi pemimpin global industri.

Ditambah Amazon terus membuka usaha baru. Tahun lalu, ia membeli jaringan toko makanan kelas atas yakni Whole Foods. Tahun ini, mereka mengumumkan pengambilalihan apotek online. Para eksekutif mengatakan mereka terus mencari kesepakatan lain.

Reaksi

Peningkatan Amazon sebagai sebuah perusahaan lantas menimbulkan reaksi, seperti dari mantan rival ritel mereka seperti Sears, Toys 'R' Us and Barnes & Noble dimana mencuatkan kritik tentang kekuatan monopolinya. Amazon juga mendapatkan kecaman terkait pajak serta praktik tenaga kerjanya, bahkan dituding bertanggung jawab untuk kenaikan harga perumahan di kota asalnya, Seattle.

Dalam menghadapi para kritikus tersebut, Bezos telah mulai mengembangkan kehadiran yang lebih umum di Twitter. D mana ia berbagi foto bersama orang tuanya dan video dengan kereta luncur anjing di Norwegia.

Target Twitter


Terlepas dari upaya tersebut, perusahaan mempunyai barisan pengkritik garis keras. Salah satunya Presiden AS Donald Trump yang menuding Amazon menerapkan tarif terlalu rendah dari layanan pos AS sehingga dianggap sebagai monopoli.

Trump juga sering menghubungkan kegiatan Amazon dengan Washington Post, meskipun surat kabar tersebut merupakan investasi swasta independen Bezos, yang membelinya pada tahun 2013. Dengan kekayaan senilai USD150 miliar, Bezos yang berusia 54 tahun juga menghadapi pertanyaan tentang aktivitas filantropisnya yang relatif terbatas.

Bezos baru-baru ini mengisyaratkan akan meningkatkan donasi sosialnya, yang pada musim panas ini. Tahun lalu, ketika mencari ide, Bezos mengatakan ingin melakukan pendekatan filantropi yang berbeda dari saat melakukan bisnisnya, berfokus pada dampak langsung, daripada jangka panjang. Dunia akan menunggu untuk melihat apakah strategi baru masih berarti sukses.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6277 seconds (0.1#10.140)