Pasokan Beras Seret, Bagi-bagi Bansos Jokowi Jalan Terus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja memberikan bantuan sosial ( bansos ) beras 10 kilogram (Kg) di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (22/2/2024). Bantuan pangan ini sekaligus mengatasi dampak dari pasokan hingga harga beras yang terbatas dan mahal saat ini.
Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras dipicu oleh El Nino yang melanda Indonesia dan banyak di dunia sepanjang 2023 lalu. Pasalnya, El Nino membuat produksi beras menurun sementara kebutuhan cenderung mengalami peningkatan.
"Bapak dan Ibu tau kan kenapa mendapatkan bantuan beras? karena saat ini harga beras di seluruh dunia sedang naik, kenaikan harga beras ini disebabkan perubahan iklim karena terjadi El Nino,” ujar Jokowi saat membagi bansos beras di Maros.
"Meskipun demikian negara kita memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 Kg perbulan kepada jutaan penerima manfaat (KPM)," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga mengecek langsung ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog, Batangase Maros.
Baca Juga: Eep Saefulloh Singgung Anomali Bansos: Yang Berkuasa Punya Konflik Kepentingan
Senada, Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan pihaknya siap memenuhi kebutuhan beras di masyarakat, terutama bagi keluarga penerima manfaat (KPM), salah satunya dengan menyalurkan bansos.
"Jadi mereka yang mendapatkan bantuan itu tidak perlu lagi pergi ke pasar, mereka punya beras. Kemudian bagi keluarga yang tidak dapat pembagian bisa membeli beras SPHP yang juga sudah semakin tersedia di mana-mana,” beber Bayu
Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras dipicu oleh El Nino yang melanda Indonesia dan banyak di dunia sepanjang 2023 lalu. Pasalnya, El Nino membuat produksi beras menurun sementara kebutuhan cenderung mengalami peningkatan.
"Bapak dan Ibu tau kan kenapa mendapatkan bantuan beras? karena saat ini harga beras di seluruh dunia sedang naik, kenaikan harga beras ini disebabkan perubahan iklim karena terjadi El Nino,” ujar Jokowi saat membagi bansos beras di Maros.
"Meskipun demikian negara kita memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 Kg perbulan kepada jutaan penerima manfaat (KPM)," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga mengecek langsung ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog, Batangase Maros.
Baca Juga: Eep Saefulloh Singgung Anomali Bansos: Yang Berkuasa Punya Konflik Kepentingan
Senada, Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan pihaknya siap memenuhi kebutuhan beras di masyarakat, terutama bagi keluarga penerima manfaat (KPM), salah satunya dengan menyalurkan bansos.
"Jadi mereka yang mendapatkan bantuan itu tidak perlu lagi pergi ke pasar, mereka punya beras. Kemudian bagi keluarga yang tidak dapat pembagian bisa membeli beras SPHP yang juga sudah semakin tersedia di mana-mana,” beber Bayu
(nng)