Tarif Tambahan AS ke Produk China USD16 Miliar Berlaku 23 Agustus

Rabu, 08 Agustus 2018 - 14:31 WIB
Tarif Tambahan AS ke Produk China USD16 Miliar Berlaku 23 Agustus
Tarif Tambahan AS ke Produk China USD16 Miliar Berlaku 23 Agustus
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menerangkan, bakal memberlakukan tarif lanjutan atas produk-produk asal China yang mulai berlaku sejak 23 Agustus, mendatang. Keputusan Negeri Paman Sam -julukan AS- memperpanjang perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Seperti dilansir BBC, Rabu (8/8/2018) badan perdagangan utama AS mengatakan, pajak impor senilai 25% akan berlaku serta tambahan USD16 miliar dari impor tahunan. Diterangkan hal ini menjadi bagian dari kelanjutan secara lebih luas tarif AS senilai USD50 miliar yang diumumkan pada bulan Maret.

Pemerintah AS menjelaskan, bahwa penerapan tarif impor untuk menghukum China atas perdagangan yang disebut tidak adil. Praktik tersebut di antaranya termasuk aturan perusahaan dalam sektor-sektor tertentu yang diwajibkan bekerja sama dengan mitra lokal apabila ingin melakukan bisnis di China.

Tahap pertama kebijakan proteksionisme yang diusung Presiden Donald Trump lewat penerapan tarif impor senilai USD34 miliar, mulai berlaku pada bulan Juli. Daftar tambahan 279 produk yang akan dipasarkan, bakal dirilis Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) akhir bulan ini.

Produk tersebut termasuk semikonduktor, bahan kimia dan onderdil mesin. Sementara itu pembicaraan antara China dan AS telah gagal menghasilkan kesepakatan tentang masalah ini, yang mendorong Beijing untuk membalas dengan menerapkan tarif mereka sendiri dan Presiden AS Donald Trump berbalik meningkatkan ancamannya.

AS kini mempertimbangkan tarif barang senilai USD200 miliar lainnya, termasuk produk-produk konsumen yang selamat dalam putaran awal. Trump bahkan menegaskan siap memberlakukan tarif impor bagi semua produk impor China yang masuk ke pasar AS.

Industri AS Serang Balik Kebijakan Trump

Beberapa kelompok industri di AS yang mewakili agribisnis, ritel dan teknologi mengatakan tarif administrasi Trump bakal merugikan mereka dan akan menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi petani, produsen dan konsumen.

AS Seminconductor Industry Association (SIA), yang mewakili produsen dan desainer seperti Intel, Qualcomm dan Texas Instruments, mengatakan pada hari Selasa, kemarin "kecewa dan bingung" untuk produk mereka yang berada di daftar dari 279 lini produk. Dikatakan total produk semikonduktor senilai USD6.3 miliar akan terkena tarif.

"Kami telah mengajukan kasus ini ke administrasi (Trump), bahwa tarif yang dikenakan pada semikonduktor yang diimpor dari China akan merugikan pembuat chip Amerika, bukan China. Hal ini juga tidak akan berubah apa pun untuk menghentikan praktik perdagangan China yang bermasalah dan diskriminatif," ucap SIA's chief executive John Neuffer

"Kami akan terus melaporkan kasus ini dan tetap berharap solusi yang masuk akal dapat dicapai yang melindungi kepentingan bisnis dan konsumen Amerika," sambungnya.

Sementara petani untuk Perdagangan Bebas di AS (FFF) telah mengatakan petani Amerika sudah merasakan gangguan pasar, dan bahwa sengketa perdagangan "dapat menelan biaya miliaran dolar ke sektor pangan dan pertanian yang sudah menekankan beroperasi di AS".

"Gedung Putih sedang meningkatkan perang dagang sambil memberi tahu para petani untuk bersabar karena harga mereka merosot dan pasar mereka dikalahkan oleh pesaing asing," kata direktur eksekutif FFF Brian Kueh dalam tanggapan tertulis.

"Anggota Kongres dari kedua belah pihak sedang mendengar pendapat dari orang Amerika yang marah tentang tarif ketika mereka kembali ke negara bagian dan distrik mereka. Sudah waktunya untuk mengakhiri perang dagang sebelum tarif ini menyebabkan lebih banyak penderitaan terhadap ekonomi dan jantung Amerika," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5275 seconds (0.1#10.140)