Krisis Turki Bisa Berdampak Terhadap Investasi di Indonesia

Selasa, 14 Agustus 2018 - 18:05 WIB
Krisis Turki Bisa Berdampak Terhadap Investasi di Indonesia
Krisis Turki Bisa Berdampak Terhadap Investasi di Indonesia
A A A
JAKARTA - Turki sedang menghadapi krisis ekonomi yang disebabkan jatuhnya mata uang lira terhadap dolar Amerika Serikat. Lira Turki sudah jatuh lebih 40% sepanjang tahun ini. Besarnya utang Turki terhadap perbankan di Eropa, dimana utang Turki mencapai 70% dari PDB, dengan utang menggunakan mata uang asing sebesar 35%.

Krisis ekonomi di Turki mengkhawatirkan beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, gejolak mata uang di negara berkembang seperti di Turki berpotensi berdampak pada prospek investasi di negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia.

"Pasti ada dampak dari gejolak rupiah dan mata uang emerging market di seluruh dunia pada kuartal II. Kemudian sekarang berimbas ke krisis moneter di Turki. Memang kami prihatin ini bisa membawa dampak untuk prospek investasi di kuartal III dan IV tahun ini," kata Thomas di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Menurutnya, krisis Turki dapat berdampak ke Indonesia melalui pasar uang dan pasar modal. Sebab, terjadinya penurunan likuiditas dolar di seluruh dunia akibat aksi penarikan kembali yang dilakukan oleh investor.

"Dengan adanya capital outflow dampak tersebut dapat berimbas ke negara berkembang lain seperti India, Filipina hingga Indonesia. Dengan globalisasi pasar modal, tidak ada lagi negara yang isolated atau bisa mengisolasi diri dari gejolak-gejolak di suatu tempat seperti Argentina dan Turki," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4310 seconds (0.1#10.140)