Mantap! Bandara Jogja Jadi Proyek Hasil Sinergi Kebanggaan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) senantiasa melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai badan usaha milik negara (BUMN). Hal itu dilakukan sebagai perwujudan peran BUMN sebagai agen pembangunan negara. Sejak tiga tahun terakhir, Angkasa Pura I cukup masif melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan bandara di tengah dan timur Indonesia untuk mengatasi kondisi lack of capacity di tren tengah pertumbuhan trafik penumpang yang cukup tinggi sebelumnya.
"Untuk mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan tersebut, Angkasa Pura I bersinergi dengan berbagai BUMN yang sangat berpengalaman di bidang konstruksi seperti PT PP (Persero) Tbk. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan lainnya. Bekerja sama dengan mitra BUMN yang berpengalaman sangat membantu Angkasa Pura I untuk mencapai target waktu penyelesaian dengan hasil konstruksi dan desain yang memuaskan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Baca Juga: Dukung Bandara New Yogya, AirNav Siapkan Navigasi Berbasis Satelit
Salah satunya hasilnya yang dapat dilihat dan dibanggakan adalah Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta yang mendapat apresiasi Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Perhubungan, hingga meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). YIA, yang pembangunannya didukung PT PP (Persero) Tbk., mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo sebagai bandara dengan waktu pembangunan tercepat yaitu 20 bulan dan kualitas terbaik.
Begitu juga Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin yang mengapresiasi YIA sebagai bandara paling modern dengan ornamen khas budaya Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden pada kunjungannya ke YIA 24 Januari 2020 lalu. Tidak ketinggalan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengapresiasi kesiapan dan kelengkapan fasilitas YIA pada kunjungan kerjanya ke YIA 26 Juni lalu. Kecepatan masa pembangunannya, yang dimulai pada Juli 2018 dan selesai pada Maret 2020, membuat YIA juga meraih penghargaan MURI atas pemecahan rekor sebagai bandara dengan pengoperasian tercepat. Penghargaan diumumkan dan diserahkan secara simbolis pada kegiatan virtual pada 15 Mei lalu.
Begitu juga dengan bandara-bandara yang sebelumnya telah selesai dikembangkan seperti Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang didukung mitra pembangunan KSP PT PP (Persero) Tbk. dan PT Wijaya Karya Gedung Tbk. Pada peresmian Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarnasin 18 Desember 2019 lalu, Presiden Joko Widodo terkaget-kaget melihat kemegahan terminal baru tersebut. "Saya kaget sekali ketika tadi mendarat di bandara ini. Benar-benar bagus dan besar sekali. Bandara ini patut dibanggakan," ujar Presiden Joko Widodo pada saat pidato peresmian terminal baru tersebut 18 Desember silam.
Tidak hanya pada pembangunan bandara, sinergi juga dilakukan pada upaya promosi dan pengembangan destinasi wisata. Salah satunya adalah kerja sama tengah tahun 2019 lalu dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero) (TWC) untuk kampanye wisata Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) mengingat tiga daerah ini merupakan magnet utama dan destinasi prioritas dengan ikon Candi Borobudur.
Konsep kolaborasi ini meliputi pusat informasi pariwisata (tourism information centre) bersama, joint promotion road trip, dan joint merchandising. Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo memiliki beberapa ‘branding spot’ potensial yang bisa dimanfaatkan oleh TWC untuk mempromosikan potensi wisata.
Selain itu, Angkasa Pura I juga bersinergi dengan 5 BUMN untuk membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di destinasi wisata Goa Lawa Purbalingga, Jawa Tengah pada Oktober 2019 lalu. Adapun lima mitra untuk membangun Balkondes tersebut yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Indonesia Holding Company.
Kolaborasi dengan intansi dan pelaku industri pariwisata lainnya juga dilakukan melalui inisiasi perusahaan yang dinamakan Collaborative Destination Development (CDD). CDD merupakan kegiatan focus group discussion (FGD) yang diinisiasi oleh Angkasa Pura I sejak tahun 2015 untuk mengangkat keunggulan daerah yang mempunyai potensi pariwisata dan bisnis dengan cara melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah, maskapai, hotelier, pelaku UKM, serta stakeholders pariwisata lainnya.
Tujuannya tidak lain yaitu mendukung program Pemerintah mengenai pariwisata dan bisnis daerah, mengembangkan eco tourism dan meperkenalkan budaya tourism friendly, pembangunan berkelanjutan serta percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata. CDD dilakukan beberapa kali dalam setahun dan di lokasi yang berbeda namun masih berada di wilayah kerja Angkasa Pura I.
Dari berbagai upaya untuk membangun konektivitas udara dan pariwisata seperti yang dijabarkan di atas, Angkasa Pura I meyakini bahwa sinergi dan kolaborasi, salah satunya dengan #BUMNSeanteroNegeri, merupakan kunci utama agar objektif dapat tercapai dengan membawa manfaat bagi semua pihak.
"Untuk mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan tersebut, Angkasa Pura I bersinergi dengan berbagai BUMN yang sangat berpengalaman di bidang konstruksi seperti PT PP (Persero) Tbk. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan lainnya. Bekerja sama dengan mitra BUMN yang berpengalaman sangat membantu Angkasa Pura I untuk mencapai target waktu penyelesaian dengan hasil konstruksi dan desain yang memuaskan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Baca Juga: Dukung Bandara New Yogya, AirNav Siapkan Navigasi Berbasis Satelit
Salah satunya hasilnya yang dapat dilihat dan dibanggakan adalah Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta yang mendapat apresiasi Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Perhubungan, hingga meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). YIA, yang pembangunannya didukung PT PP (Persero) Tbk., mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo sebagai bandara dengan waktu pembangunan tercepat yaitu 20 bulan dan kualitas terbaik.
Begitu juga Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin yang mengapresiasi YIA sebagai bandara paling modern dengan ornamen khas budaya Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden pada kunjungannya ke YIA 24 Januari 2020 lalu. Tidak ketinggalan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengapresiasi kesiapan dan kelengkapan fasilitas YIA pada kunjungan kerjanya ke YIA 26 Juni lalu. Kecepatan masa pembangunannya, yang dimulai pada Juli 2018 dan selesai pada Maret 2020, membuat YIA juga meraih penghargaan MURI atas pemecahan rekor sebagai bandara dengan pengoperasian tercepat. Penghargaan diumumkan dan diserahkan secara simbolis pada kegiatan virtual pada 15 Mei lalu.
Begitu juga dengan bandara-bandara yang sebelumnya telah selesai dikembangkan seperti Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang didukung mitra pembangunan KSP PT PP (Persero) Tbk. dan PT Wijaya Karya Gedung Tbk. Pada peresmian Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarnasin 18 Desember 2019 lalu, Presiden Joko Widodo terkaget-kaget melihat kemegahan terminal baru tersebut. "Saya kaget sekali ketika tadi mendarat di bandara ini. Benar-benar bagus dan besar sekali. Bandara ini patut dibanggakan," ujar Presiden Joko Widodo pada saat pidato peresmian terminal baru tersebut 18 Desember silam.
Tidak hanya pada pembangunan bandara, sinergi juga dilakukan pada upaya promosi dan pengembangan destinasi wisata. Salah satunya adalah kerja sama tengah tahun 2019 lalu dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero) (TWC) untuk kampanye wisata Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) mengingat tiga daerah ini merupakan magnet utama dan destinasi prioritas dengan ikon Candi Borobudur.
Konsep kolaborasi ini meliputi pusat informasi pariwisata (tourism information centre) bersama, joint promotion road trip, dan joint merchandising. Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo memiliki beberapa ‘branding spot’ potensial yang bisa dimanfaatkan oleh TWC untuk mempromosikan potensi wisata.
Selain itu, Angkasa Pura I juga bersinergi dengan 5 BUMN untuk membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di destinasi wisata Goa Lawa Purbalingga, Jawa Tengah pada Oktober 2019 lalu. Adapun lima mitra untuk membangun Balkondes tersebut yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Indonesia Holding Company.
Kolaborasi dengan intansi dan pelaku industri pariwisata lainnya juga dilakukan melalui inisiasi perusahaan yang dinamakan Collaborative Destination Development (CDD). CDD merupakan kegiatan focus group discussion (FGD) yang diinisiasi oleh Angkasa Pura I sejak tahun 2015 untuk mengangkat keunggulan daerah yang mempunyai potensi pariwisata dan bisnis dengan cara melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah, maskapai, hotelier, pelaku UKM, serta stakeholders pariwisata lainnya.
Tujuannya tidak lain yaitu mendukung program Pemerintah mengenai pariwisata dan bisnis daerah, mengembangkan eco tourism dan meperkenalkan budaya tourism friendly, pembangunan berkelanjutan serta percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata. CDD dilakukan beberapa kali dalam setahun dan di lokasi yang berbeda namun masih berada di wilayah kerja Angkasa Pura I.
Dari berbagai upaya untuk membangun konektivitas udara dan pariwisata seperti yang dijabarkan di atas, Angkasa Pura I meyakini bahwa sinergi dan kolaborasi, salah satunya dengan #BUMNSeanteroNegeri, merupakan kunci utama agar objektif dapat tercapai dengan membawa manfaat bagi semua pihak.
(nng)