PNM Salurkan Pembiayaan Rp12,5 Triliun hingga Februari 2024

Jum'at, 22 Maret 2024 - 22:01 WIB
loading...
PNM Salurkan Pembiayaan Rp12,5 Triliun hingga Februari 2024
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melaporkan kinerja pembiayaan Januari-Februari 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menguatkan ekonomi rakyat dengan memberdayakan nasabah UMKM binaan PNM Mekaar . Direktur Utama PNM menyatakan selama Januari hingga Februari 2024, PNM telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp12,5 triliun.

"Dalam dua bulan, yakni Januari dan Februari, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp12,5 triliun," ujar Arief dalam keterangan resminya pada Jumat (22/3/2024).

Dia menjelaskan tentang upaya ekspansi yang sedang dilakukan PNM, terutama dalam merangkul nasabah muda dengan memanfaatkan eksistensi generasi muda. Saat ini, ekosistem Mekaar yang dikelola oleh PNM telah tersebar di 6.165 kecamatan dengan 15,2 juta nasabah aktif dan tersebar di 435 kabupaten/kota.

"Dengan ragam geografi dan demografi di berbagai daerah, pasti terdapat ekosistem bagi para pemuda yang dapat mendukung para ibu-ibu ini. Kami berkomitmen untuk merangkulnya, baik melalui langkah-langkah kami sendiri maupun melalui kerja sama dengan lembaga keuangan lain, seperti BRI dan Pegadaian," tambahnya.



PNM tidak hanya memberikan modal usaha kepada para ibu-ibu, tetapi juga memberikan dukungan dalam hal ekspor dengan memberikan fasilitas Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 1,2 juta kepada mereka. NIB tersebut menjadi landasan bagi mereka untuk masuk ke dalam usaha formal.

Secara keseluruhan, PNM berperan dalam memberdayakan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Keduanya merupakan bagian integral yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.

Salah satu contoh produk binaan PNM Mekaar adalah Keripik Rajungan Mama Muda karya Ibu Rita dari Makassar. Produk ini bahkan mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo dalam acara Live on Ramadan. Ibu Rita menceritakan bagaimana awalnya ia memulai usaha tersebut dan perasaannya ketika produknya mendapat apresiasi.

"Terkadang, momen sulit seperti pandemi Covid menjadi awal dari suatu inovasi. Awalnya, saya melihat banyak kepiting yang tidak terjual karena kurangnya permintaan, baik lokal maupun ekspor. Itulah saat saya mendapatkan inspirasi untuk mencoba membuat keripik rajungan," ungkap dia.

"Ketika mendapat pujian langsung dari Presiden, tentu saja saya merasa senang dan terharu. Hanya berkat dukungan dari PNM, saya bisa mencapai titik ini," tambahnya.



Selain Rita, ada juga Jubaedah dari Cabang Bekasi yang berhasil menciptakan produk Keripik Miskin Rasa Mewah. Dengan nama yang unik, Jubaedah bercerita bahwa produknya menggunakan bahan dasar kencur yang aman dikonsumsi oleh penderita asam lambung.

Dengan upaya PNM dan semangat kewirausahaan para ibu seperti Rita dan Jubaedah, terlihat bahwa pemberdayaan ekonomi di tingkat desa dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat. Semua itu menunjukkan bahwa melalui dukungan yang tepat, potensi ekonomi rakyat dapat berkembang secara signifikan.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)