Mudik Lebaran Saat Banyak Tarif Tol Naik, Segini Saldo E-Toll yang Harus Disiapkan

Selasa, 26 Maret 2024 - 12:03 WIB
loading...
Mudik Lebaran Saat Banyak Tarif Tol Naik, Segini Saldo E-Toll yang Harus Disiapkan
Masyarakat diingatkan untuk menambah besaran isi ulang saldo e-toll, jika hendak mudik Lebaran tahun ini di 2024 karena adanya kenaikan tarif tol di beberapa ruas tol terutama yang ada di Pulau Jawa. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Masyarakat diingatkan untuk menambah besaran isi ulang saldo e-toll , jika hendak mudik Lebaran tahun ini di 2024. Pasalnya tarif tol di beberapa ruas terutama yang ada di Pulau Jawa mengalami kenaikan tarif jika dibandingkan dengan periode Lebaran sebelumnya.



Anggota Badan Pengatur Jalan (BPJT) Tol Unsur Masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tulus Abadi mengimbau, masyarakat setidaknya melebihkan sekitar 30-40% dari isi ulang e-toll biasanya.

"Kenaikan tarif tol harus diperhitungkan, kalau misalnya biasa Rp500.000 isi saldo, sekarang ditambah 30% sampai 40% saldonya," ujar Tulus dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Senin (25/3/2024).



Seperti diketahui, sejumlah ruas tol di Trans Jawa mengalami kenaikan jelang lebaran. Mulai dari ruas tol Jakarta - Cikampek (Japek) yang belum lama mengalami kenaikan. Jalan tol Semarang - Solo, Tol Pemalang - Batang, Surabaya - Gresik, dan Pasuruan - Probolinggo juga mengalami kenaikan tarif.

"Sekarang sudah ada kenaikan tarif, termasuk Japek dari biasa Gol. I Rp20.000 terjauh, sekarang jadi Rp27.000 terjauh," sambung Tulusnya.

Menurutnya, masalah kekurangan saldo e-toll menjadi salah satu penyebab utamanya adanya antrian di jalan tol dan menimbulkan kemacetan. Tulus mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan kecukupan saldo e-toll sebelum merencanakan perjalanan mudik tahun ini.

Bahkan pada periode lebaran tahun 2023 lalu, dikatakan Tulus, berdasarkan data dari Jasa Marga total kendaraan yang mengalami kurang saldo e-toll pada perjalanan Jakarta - Kalikangkung sebanyak 28 ribu kendaraan.

"Saldo kurang jadi masalah dari sisi traffic. Ada jeda waktu bertransaksi atau pinjam belakangnya, hal ini menimbulkan kemacetan," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)