Dari Jualan dengan Gerobak Keliling, Sudar Kini Juragan Bakso Malang Berkat KUR BRI

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:22 WIB
loading...
Dari Jualan dengan Gerobak Keliling, Sudar Kini Juragan Bakso Malang Berkat KUR BRI
Sudar, pengusaha Bakso Malang di Depok yang mengembangkan usahanya memanfaatkan KUR BRI. FOTO/Andri Bagus Syaeful FOTO/
A A A
JAKARTA - Tekun berusaha tanpa kenal lelah sudah terbukti menjadi salah satu kunci sukses dalam berusaha. Hal itu dibuktikan oleh Sudar, seorang pengusaha bakso Malang, yang memulai usahanya dari berjualan bakso keliling di Citayam.

Pada 1995, pria asal Malang itu memutuskan merantau untuk merintis bakso Malang di Depok, Jawa Barat. Sebelumnya, Sudar berprofesi sebagaisopir truk angkutan barang. Bermodalkan semangat ingin maju dan modal sekadarnya, Sudar memulai usaha bakso Malang-nya.

"Awalnya coba-coba untuk jualan ciri khas kota asal. Usaha awal lima gerobak. Saya dan empat orang karyawan," ucap Sudar saat ditemui Sindonews, belum lama ini.



Sudar berkeliling di wilayah Citayam menjajakan baksonya dengan mendorong gerobak. Hujan dan panas bukan menjadi penghalang baginya untuk mengembangkan usaha dan memutar roda perekonomian keluarga. "Jatuh-bangun dalam usaha sudah biasa. Paling parah saat krisis moneter pada 1998 dan Covid-19 pada rentang 2020-2022," kenangnya.

Berkembang Berkat Sentuhan KUR BRI

Seiring berjalannya waktu, usahanya terus berkembang. Dari lima gerobak, Sudar mengembangkan usaha baksonya hingga menjadi 12 gerobak. Namun, Sudar tak lantas berpuas diri.

Setelah enam tahun berdagang bakso keliling dengan gerobak, Sudar pun memutuskan untuk mengubah pola bisnisnya dengan menetap di ruko. Pilihannya tepat, dan usahanya kian berkembang hingga kini dirinya sudah memiliki tiga cabang di ruko.

Sudar mengatakan usahanya sejauh ini cukup konsisten karena pelanggan tetap setia. Tentunya hasil itu buah kerja keras dan ketekunannya sebagai pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Dalam satu hari (di satu cabang) bisa laku 200-350, porsi. Hari biasa buka pukul 10.00-22.00 WIB. Kalau Ramadan pukul 17.00-23.00 WIB," katanya.

Bahkan, kata dia, saat Lebaran penjualannya akan meningkat sampai lima kali lipat. Jadi, dia selalu memilih menunda untuk pulang kampung ke Malang. "Pulang kampung sehabis Lebaran. Saat Lebaran cukup ramai, buka akan lebih pagi dan baru tutup saat lelah," ujarnya.

Dia pun akhirnya memilih untuk fokus sepenuhnya di tiga cabang miliknya, dua di Masjid Al Ittihat, Kelurahan Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat dan satunya di Pasir Putih, Sawangan, Depok. "Tiga cabang masih berjalan. Gerobak tinggal satu yang berjalan," ujarnya.

Dalam mengembangkan usahanya, Sudar mengaku memperoleh permodalan datri kredit usaha rakyat (KUR) BRI. Dia mengatakan, tambahan modal tak bisa dielakkan guna menjalankan usahanya. "Pinjam KUR BRI dari Rp2 juta, sampai saat ini sudah Rp85 juta," ucapnya.

Tak berhenti di usaha bakso Malang-nya, Sudar pun getol menginvestasikan keuntungan usahanya. Dia memilih memperbanyak aset rumah untuk dijadikan kontrakan yang dinilainya cukup tepat di wilayah Depok. "Sudah punya enam rumah itu termasuk kontrakan," tuturnya.



Dia pun berharap usahanya makin terus berkembang agar dapat terus membuka lapangan pekerjaan dan menambah aset-aset lainnya."Target, kalau mampu, ingin membeli lahan," ujarnya.

BRI Konsisten Dukung UMKM Naik Kelas

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mendapatkan alokasi KUR terbesar untuk tahun 2024, yakni Rp165 triliun meskipun tercatat lebih rendah dibandingkan target pada 2023 sebesar Rp 194,4 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat memenuhi target tersebut mengingat saat ini BRI sudah memiliki infrastruktur yang memadai serta sumber pertumbuhan baru melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM.

"Dari sisi infrastruktur, saat ini BRI telah memiliki BRISPOT yang terus dioptimalisasikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan tenaga pemasar (mantri). Selain itu kami juga akan mengoptimalkan potensi dari ekosistem model bisnis baru seperti PARI dan Localoka,” kata Supari dalam keterangan resmi.

Pada 2023 lalu, BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi dengan proporsi mencapai 57,38 persen.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2095 seconds (0.1#10.140)