Pesawat Pertama Scoot Embraer E190-E2 Terbang Perdana ke Krabi dan Hat Yai
loading...
A
A
A
"Pesawat E190-E2 dengan kemampuan operasional modern dan kredensial hemat bahan bakarnya, adalah pilihan utama ketika kami berupaya meningkatkan armada Scoot," jelas Leslie Thng.
Foto/dok Scoot
Menteri Perhubungan Singapura Chee Hong Tat menyambut gembira dengan kehadiran pesawat ini. Menurutnya, penambahan Embraer E190-E2 ke armada Scoot merupakan tonggak penting dalam pertumbuhan berkelanjutan Bandara Changi, Singapura.
Di sisi lain, kapasitas penumpang yang lebih kecil menjadikannya ideal untuk membuka rute baru ke pasar yang lebih kecil. Namun, destinasi tersebut terus berkembang sehingga memungkinkan penerbangan tambahan pada rute yang sudah ada.
"Hal ini akan membantu meningkatkan konektivitas jaringan hubungan udara Singapura di Asia Tenggara. Menggunakan pesawat dengan ukuran yang tepat untuk kebutuhan pada rute tertentu juga akan memungkinkan pengoperasian yang lebih hemat bahan bakar dan mengurangi emisi karbon," ujar Chee Hong Tat.
"Sejalan dengan tujuan yang diuraikan dalam cetak biru hub udara berkelanjutan Singapura yang diluncurkan awal tahun ini," tambahnya.
Ini adalah pertama kalinya pesawat Embraer dioperasikan oleh maskapai penerbangan Singapura. Selain itu, ini pertama kalinya dalam beberapa dekade sebuah pesawat yang tidak dibuat oleh raksasa penerbangan Airbus dan Boeing ditambahkan ke armada maskapai penerbangan Singapura.
Ini juga merupakan pertama kalinya Scoot Embraer E190-E2 diterbangkan secara komersial di Asia Tenggara. Untuk mengoperasikan pesawat baru ini, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) bekerja sama dengan Scoot, Embraer, dan Badan Penerbangan Sipil Nasional Brasil dalam evaluasi keselamatan dan teknis.
Foto/dok Scoot
Menteri Perhubungan Singapura Chee Hong Tat menyambut gembira dengan kehadiran pesawat ini. Menurutnya, penambahan Embraer E190-E2 ke armada Scoot merupakan tonggak penting dalam pertumbuhan berkelanjutan Bandara Changi, Singapura.
Di sisi lain, kapasitas penumpang yang lebih kecil menjadikannya ideal untuk membuka rute baru ke pasar yang lebih kecil. Namun, destinasi tersebut terus berkembang sehingga memungkinkan penerbangan tambahan pada rute yang sudah ada.
"Hal ini akan membantu meningkatkan konektivitas jaringan hubungan udara Singapura di Asia Tenggara. Menggunakan pesawat dengan ukuran yang tepat untuk kebutuhan pada rute tertentu juga akan memungkinkan pengoperasian yang lebih hemat bahan bakar dan mengurangi emisi karbon," ujar Chee Hong Tat.
"Sejalan dengan tujuan yang diuraikan dalam cetak biru hub udara berkelanjutan Singapura yang diluncurkan awal tahun ini," tambahnya.
Ini adalah pertama kalinya pesawat Embraer dioperasikan oleh maskapai penerbangan Singapura. Selain itu, ini pertama kalinya dalam beberapa dekade sebuah pesawat yang tidak dibuat oleh raksasa penerbangan Airbus dan Boeing ditambahkan ke armada maskapai penerbangan Singapura.
Ini juga merupakan pertama kalinya Scoot Embraer E190-E2 diterbangkan secara komersial di Asia Tenggara. Untuk mengoperasikan pesawat baru ini, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) bekerja sama dengan Scoot, Embraer, dan Badan Penerbangan Sipil Nasional Brasil dalam evaluasi keselamatan dan teknis.