Sri Mulyani Sebut Rumor 2018 Krisis Terbukti Hoax di Depan Pengusaha

Selasa, 19 Februari 2019 - 17:06 WIB
Sri Mulyani Sebut Rumor 2018 Krisis Terbukti Hoax di Depan Pengusaha
Sri Mulyani Sebut Rumor 2018 Krisis Terbukti Hoax di Depan Pengusaha
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengapresiasi kinerja pengusaha sepanjang tahun 2018 dan mengutarakan bahwa rumor bahwa 2018 bakal kembali terjadi krisis keuangan sebagai siklus 10 tahunan telah terbukti hoax. Lebih lanjut, Ia mengaku mengelola keuangan negara sepanjang tahun lalu bukan hal yang mudah di tengah gejolak ekonomi dunia ditambah harga minyak dunia melonjak mendekati USD80 per barel.

"Tujuannya saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh dunia usaha, karena 2018 kita sudah tutup. Dan tahun itu bukan tahun yang mudah, banyak pengusaha yang bertanya benar tidak tahun 2018 krisis, tepat 10 tahun (dari krisis 2008), itu hoax. Saya tidak pernah ngomong itu," ujar Sri Mulyani dalam acara dialog dengan pengusaha di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Sambung dia menekankan, bahwa mengelola keuangan negara sepanjang tahun lalu bukan hal yang mudah dimana gejolak ekonomi dunia terus menerus terjadi, harga minyak dunia melonjak mendekati USD80 per barel. Bahkan nilai tukar rupiah sempat melemah ke level Rp15.000/USD, aliran modal asing pergi keluar dari negara emerging market, termasuk Indonesia, ke Amerika Serikat (AS). Hal itu imbas dari kenaikan suku bunga The Fed yang naik 4 kali disepanjang tahun.

Tak sampai di situ, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menerangkan perang dagang pun terjadi antara AS dan China yang berdampak pada perdagangan global. Perang kedua negara ekonomi terbesar ini bahkan bergerak hingga ke ranah teknologi yakni jaringan 5G. "Ini juga yang dirasakan tidak mudah bagi Bapak/Ibu (pengusaha) dalam level mengelola perusahaan," tandasnya.

Meski demikian, Sri Mulyani menilai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 berjalan baik. Ditandai dengan pencapaian penerimaan negara yang melebihi target atau 102,5%. Realisasi belanja pemerintah pun mampu mencapai 99% untuk pendidikan, kesehatan, belanja modal, hingga dana transfer ke daerah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7330 seconds (0.1#10.140)