5 Negara dengan Utang Luar Negeri Terbesar di Dunia, Semuanya Negara Maju
loading...
A
A
A
Selanjutnya ada Inggris Raya yang memiliki total utang negara mencapai USD8.722.000.000.000 atau sekitar Rp134 kuadriliun.
3. Prancis
Posisi ketiga diduduki oleh Prancis yang memiliki total utang negara sebesar USD6.356.000.000.000 atau sekitar Rp97 kuadriliun.
4. Jerman
Kemudian ada Jerman yang memiliki utang luar negeri sebesar USD5.671.463.000.000 atau sekitar Rp87,1 kuadriliun.
5. Belanda
Terakhir ada Belanda yang memiliki utang luar negeri sebesar USD4.345.413.000.000 atau sekitar Rp66,8 kuadriliun di tahun 2019.
Itulah lima negara dengan utang luar negeri terbanyak sesuai dari data yang diunggah CIA. Setelah kelima negara tersebut, masih ada Jepang, Australia, Irlandia, dan Italia yang menempati peringkat enam sampai sepuluh.
Lantas mengapa negara maju ini justru memiliki utang yang lebih banyak? hal ini disebabkan karena mereka didukung dengan penerimaan pajak yang tinggi. Selain itu, PDB yang besar juga memiliki dampak positif pada risiko meminjam.
Mengingat di negara-negara maju rasio pajak sangat tinggi, sehingga secara tidak langsung penerimaan pajak bisa dijadikan "agunan" bagi para investor.
3. Prancis
Posisi ketiga diduduki oleh Prancis yang memiliki total utang negara sebesar USD6.356.000.000.000 atau sekitar Rp97 kuadriliun.
4. Jerman
Kemudian ada Jerman yang memiliki utang luar negeri sebesar USD5.671.463.000.000 atau sekitar Rp87,1 kuadriliun.
5. Belanda
Terakhir ada Belanda yang memiliki utang luar negeri sebesar USD4.345.413.000.000 atau sekitar Rp66,8 kuadriliun di tahun 2019.
Itulah lima negara dengan utang luar negeri terbanyak sesuai dari data yang diunggah CIA. Setelah kelima negara tersebut, masih ada Jepang, Australia, Irlandia, dan Italia yang menempati peringkat enam sampai sepuluh.
Lantas mengapa negara maju ini justru memiliki utang yang lebih banyak? hal ini disebabkan karena mereka didukung dengan penerimaan pajak yang tinggi. Selain itu, PDB yang besar juga memiliki dampak positif pada risiko meminjam.
Mengingat di negara-negara maju rasio pajak sangat tinggi, sehingga secara tidak langsung penerimaan pajak bisa dijadikan "agunan" bagi para investor.