Sambut Industri 4.0, Empat Poin Ini Jadi Prioritas

Kamis, 04 April 2019 - 18:20 WIB
Sambut Industri 4.0, Empat Poin Ini Jadi Prioritas
Sambut Industri 4.0, Empat Poin Ini Jadi Prioritas
A A A
JAKARTA - Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) E. Ratna Utarianingrum memaparkan empat program prioritas di 2019 dalam menyambut revolusi industri 4.0. Hal tersebut disampaikan saat pameran green technology terbesar se-Asia Tenggara, Inagreentech Exhibition di JIExpo tanggal 4-6 April 2019.

Poin pertama yakni Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi, link and match SMK dengan industri,pelatihan industri 3 in 1, dan pembangunan infrastruktur, kompetensi, dan sertifikasi untuk mempersiapkan Indonesia 4.0. "Selanjutnya peningkatan investasi pada industri kimia, tekstil, dan farmasi," ujar Ratna di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Sambung dia menambahkan, prioritas ketiga dengan memperkenalkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diikuti dengan peningkatan industri manufaktur dan pengembangan infrastruktur digital. Terakhir penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru.

Lebih lanjut, Ratna juga menekankan komitmen untuk berfokus pada program prioritas ini untuk mencapai target 20.000 wirausaha baru di tahun 2019. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh industri Indonesia yang didominasi oleh industri mikro, kecil, dan menengah sejumlah 99,7%.

"Indonesia diprediksi akan memasuki masa bonus demografi di tahun 2020 hingga 2035, era dimana jumlah usia produktif akan mencapai angka 64% dari total jumlah penduduk Indonesia. Di masa itu, para pemuda akan menjadi modal pendorong dan pemercepat pembangunan ekonomi Indonesia," ungkapnya.

Oleh karena itu, program pendidikan vokasi akan menjadi salah satu prioritas untuk melatih SDM Indonesia dalam menghadapi revolusi industri Indonesia 4.0. Sejauh ini, peta jalan Making Indonesia 4.0. telah memiliki lima sektor prioritas, yaitu tekstil dan fashion, otomotif, kimia, makanan dan minuman, serta industri elektronik.

Kemenperin terang dia juga turut aktif dalam pembinaan startup melalui program inkubasi, kompetisi, serta scaling up. Pada tahun 2018 lalu, Kemenperi melakukan launching program Making Indonesia 4.0. Startup yang merupakan ajang kompetisi bagi startup dengan produk berbasis teknologi industri 4.0.

"Sebagai salah satu upaya dalam rangka menindaklanjuti inisiatif making Indonesia 4.0. Tidak hanya membina startup berbasis teknologi digital, Kemenperi juga membina startup berbasis industri kreatif yang meliputi fashion dan crafts melalui Creative Business Incubator di Bali Creative Industry Center," paparnya.

Hingga Februari 2019, program vokasi industri telah diikuti oleh 745 unit industri dan 2.074 SMK yang menghasilkan 683.759 tenaga kerja tersertifikasi. Revolusi industri 4.0 diharapkan dapat merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan mencapai target posisi 10 ekonomi terbesar dunia di tahun 2030.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6644 seconds (0.1#10.140)